Foto/istimewa
PULAU Bali punya segudang objek wisata dengan nama yang unik. Unik yang dimaksud yakni nama objek wisata yang bertolak belakang dengan kondisi objek tersebut. Jika di Nusa Penida ada broken beach atau Pasih Wuk, di Kecamatan Mengwi, Badung ada objek wisata Tanah Wuk.
Kata wuk, oleh orang Bali, umumnya menjelaskan kondisi yang hancur dan berantakan. Bicara wisata penjelajahan alam, obyek wisata Tanah Wuk dapat menjadi salah lokasi yang layak untuk dikunjungi. Kawasan ini berupa ngarai atau sebuah lembah dalam bersisi terjal yang terbentuk akibat erosi aliran air sungai.
Meskipun tak setenar dan sebesar Ngarai Sianok di Sumatera Barat, namun Tanah Wuk cukup menawarkan pemandangan yang mengesankan. Obyek wisata ini terletak di lembah Tukad Penet, berjarak hanya 2 kilometer di sebelah utara hutan kera Sangeh, Kabupaten Badung.
Tak lebih dari 10 menit perjalanan dari Sangeh, kita akan tiba di areal wisata Tanah Wuk. Obyek wisata ini berlokasi di Banjar Gerana dan masih di wilayah Desa Sangeh. Jika berkendaraan dari Denpasar, perjalanan menuju ke obyek wisata ini dapat ditempuh selama 40 menit sampai 1 jam dengan jarak sekitar 30 km.
Jalan menuju lokasi sangat bagus. Hanya saja, untuk menemukan lokasinya agak sedikit ke dalam kurang lebih 200 meter, belok ke kiri dari arah Denpasar. Lokasinya jauh dari jalan utama, tersembunyi di balik areal persawahan dan pepohonan.
Tempat ini merupakan tempat yang sangat tenang dan dan sangat tepat bagi mereka yang menginginkan privasi untuk menikmati alam, tanpa disesaki banyak orang.
Sejak zaman dahulu, keindahakan alam dari Tanah Wuk sudah dikenal oleh banyak orang. Para wisatawan datang ke wisata alam ini untuk melepaskan rasa lelah dari rutinitas kerja dan untuk rekreasi bersama keluarga.
Sejuk dan Menenangkan
Di Tanah Wuk, kita dapat menyaksikan keindahan lembah yang hijau dan memesona dengan situasi yang sangat tenang, barisan perbukitan, sawah yang berundak, dan perkebunan kopi milik masyarakat setempat melengkapi keindahan tersebut.
Hal ini membuat tempat wisata ini sangat tepat digunakan sebagai tempat outbound, hiking ataupun sekadar bersantai. Dari atas ngarai, kita bisa memandang jauh ke bawah lewat beberapa spot yang disediakan.
Sesekali kawanan kera juga bisa ditemui di sini karena lokasinya yang tidak jauh dari hutan kera di kawasan wisata Sangeh. Penataan taman juga nampak menjadi prioritas utama bagi pengelola obyek wisata Tanah Wuk. Potensi menjaring pengunjung lebih banyak lagi menjadikan perbaikan fasilitas dilakukan.
Jadi, jangan kaget jika berkunjung saat ini, kondisinya sudah jauh berbeda dengan beberapa tahun lalu yang masih terkesan semrawut. Kini, deretan tanaman hias, rumput hijau serta bale bengong siap memanjakan para pelancong yang datang.
Jalan setapak juga dibuat dengan apik sehingga membuat kita semakin nyaman menjelajahi tiap jengkal areal ini. Bagi anak-anak, areal mainan anak-anak seperti ayunan juga tersedia sehingga anak-anak pun akan sangat betah berada di sini.
Tidak hanya bisa menikmati pemandangan dari atas ngarai, namun kita juga bisa berjalan menuruni lembah untuk sampai di aliran Tukad Penet yang membelah ngarai tersebut.
Meskipun harus menuruni jalan terjal yang cukup licin selama kurang lebih sepuluh menit, rasa lelah cukup terbayang ketika menemukan aliran sungai jernih yang dihiasi batu-batu besar.
Jernihnya air sungai yang masih banyak digunakan masyarakat sekitar ini makin terasa karena belum terjamah cemaran limbah layaknya sungai di kawasan perkotaan.
Bagi kalian yang merasa memiliki kondisi yang fit, mungkin tidak menjadi masalah, namun bagi yang tidak, siap-siap saja ngos-ngosan menuruni ratusan anak tangga menuju ke bawah.
Padat Kunjungan Saat Hari Raya
PUAS menikmati aliran sungai dan lelah menyusuri jalan terjal untuk kembali ke atas ngarai, bersantai di bale bengong menjadi pilihan yang sangat tepat. Apalagi kita bisa dengan mudah memesan minuman ataupun makanan kecil dari warung ada ada di areal ini.
Hamparan alam bebas dari pandangan sejauh mampu memandang.
Lambaian pohon kelapa ikut menambah indahnya lokasi Tanah Wuk. Duduk-duduk memandang panorama ngarai ditemani kopi hangat plus udara yang sejuk, rasanya waktu berjam-jam pun tak akan terasa lama.
Tanah Wuk selalu ramai di hari-hari raya di Bali seperti Galungan, Kuningan, Nyepi dan hari libur lainnya. Namun demikian, setiap hari juga ada saja orang melepas penat di sana. Yang juga menarik, lokasi ini cukup terkenal sebagai lokasi bagi muda-mudi.
Hal ini sah-sah saja asalkan tidak melanggar norma dan kesopanan karena berdasarkan kepercayaan masyarakat sekitar, areal Tanah Wuk juga dikenal sebagai kawasan tenget atau keramat sehingga para pengunjung diharapkan mampu menjaga perilakunya. (802)