Pantangan Saat Rainan Pagerwesi, Lengkap dengan Banten dan Doa yang Digunakan

 Pantangan Saat Rainan Pagerwesi, Lengkap dengan Banten dan Doa yang Digunakan

Ketahui pantangan dalam rainan Pagerwesi/ balikonten

BALIKONTEN.COM – Beirkut ini akan dibahas tentang rainan Pagerwesi mulai dari penjelasan hingga pantangannya.

 

Setiap Buda Kliwon Sinta, umat akan melaksanakan rainan Pagerwesi. Di mana rainan yang datang setiap 210 hari ini berdekatan dengan Saraswati.

 

Saat Pagerwesi dilakukan pemujaan kepada Sanghyang Batara Guru. Sundarigama juga menyebutkan tentang Pagerwesi.

BACA JUGA:  Bolehkah Setelah Ngelukar Busana Kembali Mediksa? Ini Kata PHDI Bali

Disebutkan bahwa ketika Pagerwesi disebut sebagai Prayoga Ida Bhatara Pramesti Guru.

 

Melaksanakan Pagerwesi

 

Berikut adalah atau doa yang bisa digunakan dalam melaksanakan rainan Pagerwesi.

 

Isi mantra :

 

Om, giripati maha wiryam maha dewa pratista linggam sarwa dewa pranamyam nam sarwa jagat prastistanam om, giripati dipata ya namah

BACA JUGA:  Desa Adat Sukawati Sukses Kukuhkan Bandesa Anyar dan Resmikan Purnana Pura Er Jeruk, Gubernur Bali Beri Apresiasi

Artinya:

Om Hyang Widhi, yang bergelar Giripati yang Maha Agung, Maha Dewa dengan lingga yang mantap, semua Dewa sembah padaMu.

Om, Giripati, hamba memuja-Mu

 

Banten Pagerwesi

 

Terkait banten untuk melaksanakan rainan Pagerwesi bisa menyesuaikan dengan desa kala patra atau kemampuan dari masing-masing umat.

 

Namun banten berikut ini juga bisa digunakan dalam pelaksanaan rainan Pagerwesi.

BACA JUGA:  Responsif Majukan Darmasaba, Gus Surya Kedepankan Empat Prinsip

Daksina, suci, pras, penyeneng masing-masing atanding. sesayut panca lingga, penek ajuman, wangi-wangi serta kelengkapan lainnya. Banten tersebut kemudian dihaturkan pada snggah kemulan.

 

Pantangan Saat Rainan Pagerwesi

 

Carik Walangati. Tidak baik untuk melakukan /wiwaha, atiwa-tiwa/ngaben dan membangun . (Alahing dewasa 3).

 

Kala Dangu. Tidak baik untuk memulai suatu , pindah tempat, bepergian. (Alahing dewasa 3).

BACA JUGA:  Upacara Melaspas di Pura Pasek Punduk Dawa, Bangunan Megah dan Modern, MGPSSR : Bisa Kolaborasi Wisata Religi

Kala Siyung. Tidak baik, hari ini harus diwaspadai karena mengandung pengaruh buas. (Alahing dewasa 3).

 

Kala Sudukan. Tidak baik untuk memindahkan orang sakit, menunjukkan unsur perombakan. (Alahing dewasa 3).

 

Kala Tampak. Tidak baik untuk dewasa nikah (perkawinan). (Alahing dewasa 3).

BACA JUGA:  Jaga Keberlangsungan Produksi Arak, Koster Suarakan Pelestarian Pohon Jaka

Panca Prawani. Tidak baik dipakai . (Alahing dewasa 2).

 

Purwanin Dina. Tidak baik sebagai dewasa ayu (Alahing dewasa 4).

 

Salah Wadi. Tidak baik untuk melakukan Manusa (wiwaha, mapendes, potong rambut dll.) Pitra Yadnya (Penguburan, atiwa-tiwa/ngaben, nyekah, ngasti dll. (Alahing dewasa 3).

BACA JUGA:  Tangani Pandemi, Desa Adat Kembali Didanai

Itulah penjelasan tentang rainan Pagerwesi mulai dari penjelasan hingga pantangannya. ***

 

IKUTI KAMI DI GOOGLE NEWS UNTUK INFORMASI LEBIH UPDATE

error: Content is protected !!