Travel

Pendakian Gunung Agung Ditutup, Rangkaian Ida Bhatara Turun Kabeh “Nyejer” 21 Hari

serangkaian karya ida bhatara turun kabeh 2025 pendakian ke gunung agung ditutup

KARANGASEM, BALIKONTEN.COM  – Menyambut pelaksanaan Karya Ida Bhatara Turun Kabeh di Pura Agung Besakih, aktivitas pendakian Gunung Agung akan resmi ditutup sementara. Penutupan ini menjadi bagian dari rangkaian persiapan upacara suci yang digelar setiap tahun di salah satu pura terbesar di Bali tersebut.

Berdasarkan surat imbauan resmi dari Panitia Tawur Tabuh Gentuh dan Karya Ida Bhatara Turun Kabeh yang diterbitkan pada Selasa, 18 Maret 2025, pendakian Gunung Agung akan dilarang mulai 6 April hingga 3 Mei 2025. Langkah ini diambil untuk menghormati prosesi keagamaan yang berlangsung selama hampir sebulan penuh.

[irp]

Makna Penutupan Pendakian
Bendesa Adat Besakih, Jro Mangku Widiartha, menegaskan bahwa penutupan ini bukan sekadar aturan formal. “Kami harap semua pihak mematuhinya dengan penuh tanggung jawab, baik secara sekala (nyata) maupun niskala (spiritual),” ujarnya dalam keterangan tertulis. Upacara ini, lanjutnya, merupakan wujud penghormatan kepada Ida Bhatara yang turun ke dunia.

Rangkaian Acara Suci
Persiapan Karya Ida Bhatara Turun Kabeh akan dimulai pada 1 April 2025 dengan pemasangan busana pelinggih. Kemudian, pada 9 April, dilaksanakan prosesi nuur tirta dan nedunang Ida Bhatara. Esok harinya, 10 April, umat Hindu akan menggelar melasti ke Toya Sah sebagai bagian dari penyucian. Puncak upacara dijadwalkan berlangsung pada Purnama Kadasa, tepatnya Sabtu, 12 April 2025, diikuti dengan bakti penganyar. Rangkaian ini akan berlangsung selama 21 hari dan ditutup dengan upacara penyineban pada 3 Mei 2025.

[irp]

Harapan untuk Pemedek
Jro Mangku Widiartha juga menyampaikan pesan khusus kepada para pemedek yang akan tangkil (berziarah) ke Pura Agung Besakih. Ia mengajak umat untuk menjaga ketertiban dan kesabaran selama prosesi berlangsung. “Jangan sampai kejadian seperti pemedek memanjat penyengker yang sempat viral terulang lagi,” pintanya. Tak hanya itu, ia juga mengingatkan pentingnya menjaga kebersihan kawasan pura dengan tidak meninggalkan sampah.

Mengapa Ini Penting?

Karya Ida Bhatara Turun Kabeh bukan sekadar tradisi, melainkan cerminan kearifan lokal Bali yang kental dengan nilai spiritual. Penutupan pendakian Gunung Agung menjadi simbol penghormatan terhadap harmoni antara manusia, alam, dan Sang Pencipta. Bagi wisatawan atau pendaki yang berencana menaklukkan puncak tertinggi di Bali ini, ada baiknya menyesuaikan jadwal agar tidak bentrok dengan agenda sakral tersebut.

 

Dengan durasi nyejer selama tiga pekan, upacara ini juga menjadi momen bagi masyarakat Bali untuk mempererat kebersamaan. Pura Besakih, yang dikenal sebagai “Mother Temple” Bali, kembali menjadi pusat spiritual yang memikat hati ribuan umat Hindu dari berbagai penjuru pulau.

Jadi, bagi Anda yang ingin menyaksikan keagungan tradisi ini atau sekadar merasakan atmosfer suci di Besakih, pastikan untuk datang dengan hati tulus dan sikap tertib. Mari dukung kelestarian budaya Bali dengan menghormati setiap prosesinya!

***

 

 

IKUTI KAMI DI GOOGLE NEWS UNTUK INFORMASI LEBIH UPDATE

Shares: