Ekonomi

Perak Jadi Primadona Baru, Emas Mulai Ditinggalkan Masyarakat Indonesia

JAKARTA, BALIKONTEN.COM – Tren investasi logam mulia di Indonesia mulai bergeser. Jika beberapa waktu lalu emas menjadi incaran utama, kini masyarakat beralih ke perak sebagai alternatif investasi yang lebih terjangkau. Antusiasme membeli emas yang sempat membludak, terutama pasca-Lebaran dua bulan lalu, kini mereda. Pedagang logam mulia di Gold Center Cikini, Jakarta Pusat, melaporkan bahwa penjualan emas kini kembali normal setelah sebelumnya pasar diramaikan antrean panjang sejak dini hari.

Isma, seorang pedagang emas di Cikini, mengungkapkan bahwa minat beli emas justru melonjak saat harga sedang tinggi. “Waktu harga emas naik, pembeli ramai banget, sampai rebutan. Sekarang harga sudah stabil, ya biasa saja, nggak terlalu heboh,” katanya. Ia menambahkan, pada kondisi normal, konsumen biasanya membeli emas seberat 5 gram. Namun, saat tren pembelian sedang tinggi, ada yang membeli hingga 10, 25, bahkan 100 gram.

Senada dengan Isma, Nendia, pedagang emas lainnya, juga mencatat adanya normalisasi penjualan emas. Meski demikian, ia menyebutkan bahwa minat terhadap emas tahun ini masih lebih tinggi dibandingkan tahun lalu. “Kalau dibandingkan sama tren borong emas pasca-Lebaran kemarin, sekarang memang agak melandai. Tapi secara keseluruhan, daya beli emas masih cukup kuat,” ujar Nendia.

Di sisi lain, fenomena buyback emas atau penjualan kembali emas oleh masyarakat juga mulai terlihat. Harga emas yang sempat melambung tinggi menjadi peluang bagi sebagian investor untuk meraup keuntungan. Seorang investor yang enggan menyebutkan namanya mengaku menjual emas yang telah disimpannya sejak 2017. “Awalnya saya simpan untuk tabungan, tapi karena harga emas lagi tinggi, saya putuskan untuk jual,” ungkapnya.

Sementara itu, perak kini mulai mencuri perhatian sebagai alternatif investasi. Nendia menjelaskan bahwa harga perak yang lebih terjangkau dibandingkan emas menjadi daya tarik utama. “Sejak awal tahun, permintaan perak meningkat pesat, bahkan sampai ada yang inden,” ujarnya. Selain harganya yang lebih murah, kenaikan harga perak yang signifikan juga membuat logam mulia ini semakin diminati sebagai instrumen investasi.

Tren pergeseran dari emas ke perak ini menunjukkan bahwa masyarakat semakin cerdas dalam memilih opsi investasi yang sesuai dengan kemampuan finansial mereka. Dengan harga yang lebih ramah di kantong, perak kini menjadi pilihan strategis bagi investor pemula maupun yang sudah berpengalaman.

***

 

 

 

IKUTI KAMI DI GOOGLE NEWS UNTUK INFORMASI LEBIH UPDATE

Shares: