Peringati Hari Penyu Se-Dunia, Bali Safari Lepas Dua Jenis Penyu ke Pantai Cucukan

 Peringati Hari Penyu Se-Dunia, Bali Safari Lepas Dua Jenis Penyu ke Pantai Cucukan

Pelepasliaran penyu oleh pengelola Bali Safari di Pantai Cucukan, Gianyar. Ini dalam rangka memperingati Hari Penyu se-Dunia.

, – Pelepasliaran dua jenis penyu di Cucukan pada (23/5) menandai peringatan Penyu se-Dunia oleh pengelola Bali Safari pada hari itu. 

Jenis yang dilepas ke habitatnya meliputi (Chelonia mydas) dan Penyu Sisik (Eretmochelys imbricate. Pelepasan itu dilakukan Ketut Suardana selaku Operasional Manager Bali Safari and Marine Park.

Serta disaksikan Team Medis Bali Safari and Marine Park drh. Syahrial Kurnia Bimantaka, Kepala Seksi Konservasi Wilayah II BKSDA Bali, Sulistyo Widodo dan Kepala Desa Medahan Wayan Buana.

“Sebelum penyu tersebut siap dilepasliarkan, serangkaian kegiatan pemantauan dilakukan seperti pemasangan microchip, pengecekan darah, serta kondisi fisik penyu,” terang drh. Syahrial Kurnia Bimantaka.

Segala hal tersebut dilakukan sebagai langkah untuk mempersiapkan penyu agar mampu bertahan dan berkembangbiak dengan baik di lautan lepas.

Ketut Suardana menerangkan, simbolik ini merupakan upaya Bali Safari sebagai lembaga konservasi di Bali yang fokus pada konservasi liar. “Bali Safari selalu berpartisipasi dalam segala kegiatan Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali,” ujarnya. 

Dia menerangkan, BKSDA Bali merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. 

BKSDA Bali menjadi partner lembaga konservasi dalam kegiatan konservasi satwa seperti penyelamatan dan perlindungan satwa, serta pendampingan kegiatan konservasi, mereka menitipkan penyu di Bali Safari yang diperoleh dari hasil sitaan perburuan liar di tahun 2015. 

“Selama dititipkan di Bali Safari, penyu tersebut dipersiapkan agar dapat dilepasliarkan kembali ke lautan lepas,” tuturnya 

Setiap harinya penyu tersebut diberikan pakan alami secara rutin dan normal seperti rumput laut dan ikan sarden, kolamnya juga diberikan arus sehingga penyu dapat berlatih seperti berada di perairan laut.

Kondisi satwa pun selalu dipantau oleh keeper (perawat satwa), dokter hewan dan asisten curator. Untuk diketahui, penyu ini merupakan barang bukti sitaan BKSDA tahun 2015 lalu. Pada saat diterima, penyu dalam kondisi sakit. Namum setelah menjalani perawatan dan pemeliharaan, kini kesehatannya sangat baik. (Red)

BACA JUGA:  Tingkatkan Kompetensi SDM UMKM, Diskop Badung Gelar Pelahtihan Mixology

 

 

 

IKUTI KAMI DI GOOGLE NEWS UNTUK INFORMASI LEBIH UPDATE

error: Content is protected !!