10/10/2025

Puncak Karya di Pemerajan Agung Sakti Padangsambian, Momentum Perkuat Jati Diri dan Solidaritas Umat

Puncak Karya di Pemerajan Agung Sakti Padangsambian, Momentum Perkuat Jati Diri dan Solidaritas Umat

Puncak Karya di Pemerajan Agung Sakti Padangsambian, Momentum Perkuat Jati Diri dan Solidaritas Umat/ balikonten

DENPASAR, BALIKONTEN.COM – Suasana sakral dan khusyuk menyelimuti area Pemerajan Agung Sakti, Padangsambian, Denpasar, pada Soma Umanis Tolu, bertepatan dengan Purnama Kapat, Senin (6/10/2025).

Ratusan krama dan pengempon menggelar Puncak Karya Mamungkah, Padudusan Agung, Menawa Ratna, Tawur Balik Sumpah Utama, Melaspas, lan Mupuk Pedagingan. Karya agung ini menjadi momentum penting tidak hanya untuk penyucian parahyangan, tetapi juga sebagai ajang untuk memperkuat jati diri umat dan merekatkan solidaritas pasemetonan.

Prosesi puncak karya yang dihadiri langsung oleh Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, ini berlangsung dengan penuh taksu. Rangkaian upacara menggunakan sarana upakara yang terbilang utama, meliputi banten Catur Muka, Luhur Akasa Mepedudusan Agung, Menawa Ratna, Guru Bendu Piduka, Pejati Munggah, Catur Rebah, Bebangkit, Sorohan Pulegembal, serta eteh-eteh peselang upakara pedudusan agung. Setelah prosesi persembahyahan, upacara dilanjutkan dengan prosesi mepeselang dan mejejiwan, di mana Ida Betara katuran munggah ke peselang.

Skala upacara yang besar ini ditandai dengan kehadiran sembilan sulinggih yang bersama-sama muput atau memimpin jalannya karya. Kesembilan sulinggih tersebut adalah Ida Pedanda Gelgel dari Griya Belayu, Ida Pedanda Griya Batas Dawas, Ida Pedanda Buda Keling dari Griya Bekul Manis, Ida Bhujangga Waisnawa, Ida Rsi Agung Putra Adnyana dari Griya Lanang Dawan Padangsambian, Ida Pedanda Budha Sikara dari Griya Budha Tabanan, Ida Pedanda Gede Darma Putra Beji, Ida Pedanda Istri Wulan, dan Ida Pedanda Keniten dari Griya Braban Kaleran.

Manggala Pemerajan Agung Sakti, Anak Agung Kompiang Ariana, menyampaikan rasa syukurnya atas kelancaran seluruh rangkaian upacara. Ia juga menghaturkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kehadiran para pejabat pemerintah yang turut mendoakan kesuksesan karya.

“Kami selaku manggala dan mewakili seluruh penyungsung Merajan Agung Sakti mengucapkan terima kasih yang tulus kepada Bapak Walikota Denpasar dan perwakilan dari Pemerintah Provinsi Bali yang telah berkenan hadir dan memberikan dukungan moril dalam puncak karya ini. Kehadiran beliau semua menjadi penyemangat bagi kami,” ujar Anak Agung Kompiang Ariana.

Sementara itu, Penasihat Pembangunan Pemerajan Agung Sakti, Anak Agung Ketut Asmara Putra, menyatakan bahwa karya ini memiliki dimensi yang lebih luas dari sekadar ritual spiritual. Menurutnya, prosesi ini menjadi wadah untuk mempererat kembali tali persaudaraan dan solidaritas antar-umat.

“Karya ini bukan hanya ajang spiritual semata. Lebih dari itu, ini adalah momen untuk merekatkan persaudaraan dan solidaritas, khususnya bagi para penyungsung Pemerajan Agung Sakti, krama Padangsambian, dan Bali pada umumnya. Kami berharap semangat kebersamaan dalam yadnya ini bisa menjadi contoh positif untuk desa pekraman, merajan, dan pura-pura lainnya di Bali,” ungkapnya.

Pesan spiritual yang mendalam disampaikan oleh salah satu sulinggih yang muput karya, Ida Rsi Agung Putra Adnyana dari Griya Lanang Dawan Padangsambian. Beliau berpesan agar umat Hindu senantiasa kembali pada jati diri dan menguatkan implementasi ajaran Tri Hita Karana dalam kehidupan sehari-hari.

“Melalui upacara penyucian ini, umat diharapkan kembali pada jati diri masing-masing, terutama dalam meningkatkan pengamalan Tri Hita Karana. Jangan hanya fokus menjaga hubungan harmonis dengan Tuhan (Parahyangan), tetapi juga wajib menjaga hubungan yang harmonis dengan alam dan lingkungan (Palemahan), serta menjaga hubungan harmonis antar sesama manusia (Pawongan). Inilah kunci kedamaian sejati,” pesan Ida Rsi.

***

 

 

 

IKUTI KAMI DI GOOGLE NEWS UNTUK INFORMASI LEBIH UPDATE

error: Content is protected !!