09/08/2025

Puncak Karya Maligia di Puri Agung Jrokuta, dihadiri Pangelingisir Puri & Griya se- Bali, Ribuan Umat Ikuti Mepurwa Daksina

74a7d564-f891-4833-8568-dbe24f782fe6

DENPASAR, BALIKONTEN.COM – Kendati diguyur hujan sejak pagi, ribuan peserta mamukur serangkaian Karya Angasti Puja Atma Wedana Maligia Punggel di Puri Agung Jrokuta tetap antusias pada puncak karya Jumat 25 Juli 2025.

Panitia dengan sigap menyediakan jas hujan untuk para peserta dan pendampingan diperketat agar upacara berjalan lancar.

Berbeda dengan prosesi peed, lalu lintas upacara tidak banyak menggunakan fasilitas jalan umum, sehingga lalu lintas kendaraan lebih lancar.

Selain suasana antusias peserta, kehadiran para Pangelingsir Puri dan Griya di Bali menjadi pusat perhatian, di antaranya Ida Dalem Smara Putra dari Puri Agung Klungkung, Puri Agung Staria, Puri Agung Kesiman, Puri Agung Pemecutan, Puri Agung Ubud, serta para Brahmana Walaka dari Griya Jero Gede Sanur, Griya Sari dan Griya Telaga, beliau pun ikut membantu pembuatan beberapa sarana upacara Ngajum.

Ketua panitia, I Gusti Ngurah Bagus Manu Raditya alias Turah Manu menjelaskan, pada puncak karya ini berlangsung upacara Ngajum, Purwa Daksina pasemetonan puri dan peserta lain, serta Rsi Bojana yakni upacara penghormatan untuk pendeta yang memimpin upacara.

“Ini adalah tahapan puncak karya selama sebulan penuh. Tentu setiap tahapan memiliki makna penting dan nilai-nilai luhur. Semoga doa-doa kita dapat mengantar perjalanan roh menuju kehidupan yang lebih baik,” ungkap Turah Manu.

Tahapan-tahapan dalam upacara ini, kata Turah Manu, merupakan pakem tradisi adat Bali. Seluruh elemen yang berkaitan dengan tatanan, tingkatan upacara hingga jenis upacara tergolong kategori utama.

Ia berterimakasih terutama kepada Yadnyamana Karya yakni Ida Pedanda Gede Sari Arimbawa dari Griya Sari Denpasar dan para sulinggih yang memimpin rangkaian upacara di Puri Agung Jrokuta.

Ia juga mengapresiasi peran serta krama Desa Pemecutan Kaja dalam hali ini dibantu oleh Banjar Panti Gede, yang merupakan Banjar Pengarep Puri Agung Jrokuta, yang selalu setia dan gerak cepat dalam menyukseskan karya.

Melalui upacara ini, Turah Manu berharap dapat memperkuat keharmonisan yang dimulai dari pasemetonan puri kemudian untuk masyarakat yang lebih luas.

“Kami ikut bahagia karya kami dapat bermanfaat bagi masyarakat. Tentu tujuannya adalah menciptakan harmoni ya, karena kita di Bali landasannya adalah keharmonisan yang tertuang dalam konsep Tri Hita Karana,” terangnya.

Para peserta karya juga mengucap terimakasih atas pelayanan yang diberikan oleh panitia sehingga upacara dapat berlangsung lancar dan tuntas.

Dengan tingkatan upacara yang utama seperti maligia punggel yang dapat diikuti oleh umum dinilai sangat membantu masyarakat, karena meringankan dari segi biaya dan pelaksanaan.

Setelah puncak karya, akan digelar upacara Nganyud dan Nyegara Gunung sebagai penutup upacara.

***

 

 

IKUTI KAMI DI GOOGLE NEWS UNTUK INFORMASI LEBIH UPDATE

error: Content is protected !!