Purnama Sadha: Momen Suci Memuja Sang Hyang Candra, Apa Saja yang Perlu Dilakukan?
ilustrasi banten/badungkab.go.id/balikonten
DENPASAR, BALIKONTEN.COM – Purnama Sadha, yang jatuh pada bulan keduabelas dalam penanggalan Bali. Hari suci ini dirayakan saat bulan purnama bersinar penuh, atau dikenal sebagai sukla paksa, menjadi waktu istimewa untuk memuja Sang Hyang Candra. Apa makna di balik perayaan ini, dan bagaimana cara melaksanakannya dengan penuh makna? Simak ulasan berikut yang dikemas dengan gaya jurnalistik, luwes, dan ramah untuk pembaca, sekaligus dioptimalkan untuk mesin pencari.
Makna Purnama: Penyucian Diri dan Pemujaan Sang Hyang Wulan
Menurut lontar Sundarigama, Purnama adalah saat payogan Sang Hyang Candra, atau Dewa Bulan, yang menjadi bagian dari Sang Hyang Rwa Bhineda—dua kekuatan suci, yaitu Dewa Matahari dan Dewa Bulan. Dalam teks kuno tersebut disebutkan:
Mwah hana pareresiknira sang hyang rwa bhineda, makadi sang hyang surya candra, yatika nengken purnama mwang tilem, ring purnama sang hyang ulan mayoga, yan ring tilem sang hyang surya mayoga.
Artinya, Purnama dan Tilem adalah hari-hari penyucian diri untuk menghormati Dewa Matahari dan Dewa Bulan. Saat Purnama, Sang Hyang Wulan (Candra) menjadi pusat pemujaan, sementara pada Tilem, Sang Hyang Surya yang dihormati. Momen ini bukan sekadar ritual, melainkan kesempatan untuk menyeimbangkan batin dan lahir, mendekatkan diri pada harmoni alam semesta.
Ritual Purnama Sadha: Dari Persembahan hingga Penyucian
Purnama Sadha bukan hanya hari untuk merayakan, tetapi juga waktu untuk membersihkan diri secara lahir dan batin. Dalam Sundarigama, dijelaskan bahwa umat dianjurkan mempersembahkan sesajen seperti canang wangi-wangi dan canang yasa kepada para dewa. Ritual ini dilakukan di sanggah (merajan) dan parahyangan, tempat suci keluarga dan komunitas. Setelah mempersembahkan sesajen, umat memohon tirta gocara—air suci—sebagai simbol penyucian.
Dana Punia: Sedekah untuk Kebaikan Bersama
Selain ritual pemujaan, Purnama Sadha juga menjadi waktu yang tepat untuk berbagi kebaikan melalui dana punia atau sedekah. Dalam Sarasamuscaya (sloka 170), dijelaskan:
Amatsaryam budrih prahurdanam dharma ca samyamam, wasthitena nityam hi tyage tyasadyate subham.
Artinya, dana adalah tindakan tanpa iri hati, penuh kebajikan, yang jika dilakukan secara konsisten akan membawa keselamatan dan kebaikan. Sedekah ini tidak hanya bermanfaat bagi penerima, tetapi juga memperkaya jiwa pemberi.
Petikan dari Bhagawad Gita (XVII.25) juga menegaskan pentingnya dana punia:
Tat ity anabhisanshaya phalam yajna-tapah-kriyah, dana-kriyas ca vividhah kriyante moksa-kansibhih.
Dengan mengucap “Tat” tanpa mengharapkan imbalan, segala bentuk sedekah, yajna, dan tapabrata dilakukan untuk mencapai moksa—kebebasan spiritual. Inilah esensi Purnama Sadha: berbuat baik dengan tulus, baik untuk diri sendiri maupun sesama.
Mengapa Purnama Sadha Penting?
Purnama Sadha bukan sekadar tradisi, tetapi cerminan cara hidup umat Hindu Bali yang selaras dengan alam dan spiritualitas. Hari ini mengajarkan kita untuk merenung, membersihkan diri dari pikiran negatif, dan memperkuat hubungan dengan leluhur serta alam semesta. Dengan melaksanakan ritual dan dana punia, umat tidak hanya memenuhi kewajiban agama, tetapi juga menyebarkan energi positif ke lingkungan sekitar.
Panduan Melaksanakan Ritual Purnama Sadha
Persiapan Ritual:
Siapkan Sesajen: Buat canang wangi-wangi dan canang yasa dengan bunga segar, daun sirih, dan wewangian.
Bersihkan Tempat Suci: Pastikan sanggah dan parahyangan dalam keadaan bersih sebelum upacara.
-
Pakaian Adat: Kenakan pakaian adat Bali yang sopan sebagai bentuk penghormatan.
Langkah Pelaksanaan:
Pemujaan di Sanggah: Letakkan sesajen di sanggah kembulan untuk memuja bhatara kawitan (leluhur).
Doa dan Persembahan: Ucapkan mantra pemujaan kepada Sang Hyang Candra, diiringi wewangian dan bunga.
Memohon Tirta: Setelah sembahyang, mohon air suci (tirta gocara) untuk penyucian diri.
Dana Punia: Sisihkan sedekah atau sumbangan untuk kegiatan keagamaan atau sosial.
Catatan Penting:
Lakukan ritual dengan hati tulus dan penuh kesadaran.
Jaga kebersihan lingkungan selama upacara untuk menghormati alam.
- Selalu ikuti desa kala patra yang berlaku.
Itulah informasi tentang Purnama Sadha yang perlu diketahui sebagaimana dirangkum dari beragam sumber.
***