TANJUNG BENOA, BALIKONTEN.COM – Pulau Dewata tak hanya tersohor dengan keindahan alam dan budayanya yang memikat, tetapi juga dengan kuliner khas yang menggoda selera. Salah satu hidangan unik yang patut dicoba saat berkunjung ke Tanjung Benoa, Kuta Selatan, Badung, adalah Rujak Batu-Batu. Berbeda dari rujak pada umumnya yang berbahan dasar buah-buahan segar, hidangan ini menggunakan daging kerang laut yang disajikan dengan kuah asam pedas khas.
Asal Usul Nama dan Proses Pembuatan
Nama Rujak Batu-Batu berasal dari proses pemecahan cangkang kerang yang keras seperti batu sebelum dagingnya diolah menjadi hidangan lezat. Salah satu tempat legendaris untuk menikmati rujak ini adalah Warung Men Lelet, milik Nyoman Nandri, yang terletak di Banjar Tengah, Desa Tanjung Benoa.
Sensasi Rasa yang Menggugah Selera
Rujak Batu-Batu disajikan dalam mangkuk kecil berisi daging kerang rebus yang kenyal, kemudian disiram dengan kuah asam pedas yang kaya rasa. Perpaduan antara cuka dan bawang putih halus menjadi rahasia utama yang menciptakan sensasi segar dan nikmat di setiap suapan. Agar pengalaman kuliner semakin sempurna, hidangan ini sering dinikmati dengan segelas es gula merah yang menyegarkan.
Popularitas dan Jam Ramai Pengunjung
Men Lelet mengungkapkan bahwa dalam sehari, warungnya mampu mengolah sekitar tiga kilogram daging kerang untuk hidangan ini. Namun, saat musim hujan, jumlahnya bisa berkurang menjadi dua kilogram karena penurunan jumlah pengunjung.
Harga Terjangkau, Cita Rasa Tak Tertandingi
Dengan harga hanya Rp 4.000 per porsi, Rujak Batu-Batu menawarkan pengalaman kuliner yang luar biasa tanpa harus menguras kantong. Selain menu andalan ini, Warung Men Lelet juga menyediakan berbagai hidangan khas Bali lainnya, seperti rujak boni, tipat cantok, dan masih banyak lagi.
Bagi para pencinta kuliner yang ingin mencicipi sesuatu yang berbeda, Rujak Batu-Batu di Warung Men Lelet adalah pilihan yang tak boleh dilewatkan. Jadi, jangan lupa mampir dan nikmati kelezatan khas Bali ini saat berkunjung ke Tanjung Benoa! ***
