BADUNG, BALIKONTEN.COM – Beam Mobility terus membumikan penggunaan kendaraan berbasis batrei di Bali. Setelah mengenalkan motor listrik di Desa Tibubeneng, Kabupaten Badung dengan bersinergi bersama pemerintah desa, kini Beam Mobility masuk ke daerah pariwisata Legian, Kuta.
Uji coba di Legian dimulai pada Senin 27 Maret 2023. Layanan mobilitas mikro yang ditawarkan Beam Mobility berupa transportasi kecil, seperti sepeda atau skuter elektrik yang dapat digunakan dalam waktu singkat untuk memenuhi kebutuhan mobilisasi masyarakat. Seluruh armada Beam Mobility memiliki batas kecepatan maksimal 25km/jam.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, jumlah kendaraan di Bali terus meningkat. Per 2021 terdapat 4.501.791 kendaraan dengan kuantitas sepeda motor menjadi yang paling tinggi dengan 3.877.595 kendaraan diikuti dengan mobil penumpang di 465.282 kendaraan.
Lurah Legian Putu Eka Martini, S.IP, MAP, berharap dengan hadirnya kendaraan listrik Beam di Legian dapat menjadi alternatif transportasi untuk wisatawan domestik maupun mancanegara yang dapat mengurangi polusi udara dan menciptakan vibrasi yang sangat baik untuk pariwisata di Legian.
“Kami juga menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang luar biasa kepada Beam Mobility untuk support peminjaman beberapa armada dalam rangka penyediaan keamanan perayaan di daerah Legian hari raya Nyepi tahun baru Saka 1945,” ujarnya.
Terdapat 120 armada yang dihadirkan pada uji coba di daerah Legian yang terdiri dari dua jenis armada, yaitu Beam Rover dan Beam e-scooter. Seluruh armada Beam Mobility dilengkapi dengan fitur komunikasi IoT yang dapat mengunggah status setiap kendaraan secara langsung.
Hal ini memungkinkan Beam untuk menerapkan teknologi keselamatan geofencing, yang dapat secara otomatis mencegah kendaraan memasuki area geografis tertentu; pengendara yang mencoba memasuki area tersebut akan mendapati armada yang mereka gunakan melambat hingga berhenti, dan mereka harus keluar dari area tersebut untuk memulai kembali perjalanan mereka.
Beam Mobility memastikan armadanya dapat diakses oleh penggunanya, setiap armada juga dilengkapi dengan petunjuk penggunaan dan petunjuk keselamatan dalam berkendara.
Head of Expansion Beam Mobility Indonesia, Valentinus Ricky Sjofyan mengatakan pihamnya menyediakan layanan armada yang baru, berbeda dari kendaraan roda dua maupun kendaraan roda empat.
Sehubungan dengan peraturan pemerintah Bali terkait pembatasan penyewaan kendaraan roda dua kepada wisatawan mancanegara.
“Kami percaya Beam dapat menyediakan layanan armada alternatif yang dapat digunakan oleh wisatawan maupun warga lokal. Bali terus dikenal sebagai destinasi utama pilihan wisatawan mancanegara, pada bulan Januari tahun ini saja terdapat 331.912 kunjungan dari wisatawan mancanegara,” terangnya.
Tingginya kuantitas kendaraan di Bali terus meningkat bahkan melebihi jumlah penduduk Bali sekitar 4,27 juta penduduk per 2021.
Hadirnya Beam Mobility dengan sistem mobilitas mikronya menjadi solusi atas tingginya kebutuhan akan moda transportasi sekaligus membantu mengurangi kemacetan, polusi udara dan meningkatkan infrastruktur mobilitas, serta mendukung sektor pariwisata di daerah tersebut.
Saat ini, Beam Mobility telah mengoperasikan layanan e-scooter dan e-bike berbagi di lebih dari 60 kota di Selandia Baru, Malaysia, Thailand, Korea, Turki, dan secara khusus digunakan secara masif di Australia dan Jepang.
Di Indonesia, Beam Mobility telah hadir di Bogor (23 September 2022) dan Tibubeneng (10 Maret 2023). Beam Mobility menghadirkan layanan dalam 7 bahasa termasuk Indonesia, Inggris, Mandarin, Jepang, Korea, dan lainnya. (red)