Gianyar, Balikonten.com – Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati mengungkap fakta menarik mengenai proses dibuka kembalinya objek wisata Monkey Forest, pada Kamis (5/11). Selain menimbang kesiapan panitia, penentuan hari baik juga berdasarkan faktor niskala.
Sebagai tokoh adat di Ubud, dia menyebutkan bahwa pemilihan hari dibukanya objek wisata ini juga berdasarkan proses Niskala yang diyakini warga adat di Desa Padang Tegal, Ubud. Kata dia, pemilihan hari baik ini telah melalui proses musyawarah antara Bendesa dan warga adat setempat.
“Kalau di Bali, selalu mengaitkan hari baik. Tidak saja mengacu kepada kesempatan, tapi juga ada faktor-faktor nikskala yang dipertimbangkan. Tentu proses itu telah dilalui oleh Bendesa dan maysrakat Padang Tegal sehingga ditetapkanlan hari ini sebagai hari dibuka kembali kawasan Wana Rawana Monkey Forest,” ujarnya.
Itu dia katakan sesaat setelah meresmikan pembukaan Monkey Forest. Bendesa Padang Tegal, Made Gandra, dalam kesempatan itu mengucap terimakasih kepada semua pihak yang telah mendukung. Dia mengaku gembira bahwa Monkey Forest bisa dibuka kembali.
Karena tanpa buka, kata dia, tidak ada kesempatan mengetahui peluang sektor pariwisata saat pandemi. Tentang penerapan protokol kesehatan (prokes) di Monkey Forest, Genera Manager Monkey Forest, I Nyoman Sutarjana mengakui telah menyediakan kan sarana prokes secara proporsional dan mudah dijangkau. (801)