DENPASAR, BALIKONTEN.COM – Berikut ini adalah penjelasan singkat tentang rahina Tumpek Landep yang dilansir dari Lontar Sundarigama.
Ketika Saniscara Kliwon Wuku Landep tiba, umat Hindu melaksanakan upakara Tumpek Landep. Rahinan ini datang tiap 210 hari atau 6 bulan sekali. Tumpek Landep identik dengan upakara pusaka yang berbahan besi.
Disaat Tumpek Landep, umat Hindu melaksanakan pemujaan kepada Dewa Siwa. Selain itu pada rahinan ini juga merupakan waktu beryoganya Sang Hyang Pasupati. Tentang rahina Tumpek Landep ini juga dibahas dalam Lontar Sundarigama sebagai berikut:
Isi Lontar:
Kunang ring Wara Landep, Saniscara Kliwon, Pujawali Bhatara Siwa, mwah yoganita Sang Hyang Pasupati. Pujawali Bhatara Siwa tumpeng putih kuning adan-adan, iwak sata sarupania, grik trasi, sedah wah, haturakna ring sanggar.
Saniscara Kliwon Wuku Landep dinamakan Tumpek Landep sebagai hari peringatan memuja Bhatara Siwa dan juga beryoganya Sang Hyang Pasupati.
Banten yang digunakan berupa tumpeng putih selengkapnya dengan ikan ayam seadanya, terasi bang, sedah, woh yang dihaturkan kehadapan Bhatara Siwa di Sanggar atau Padmasana.
Namun tentunya untuk banten tetap memperhatikan desa kala patra dan kemampuan masing-masing umat. Masih dari lontar yang sama juga disebutkan sebagai berikut:
Yoga Sang Hyang Sri Pasupati, sesayut jeyeng prang, sesayut kusuma yudha, suci, daksina, peras, canang wangi-wangi, astawakna ring sarwa sanjata landeping perang.
Guna menghormati Sang Hyang Pasupati, banten yang digunakan berupa sesayut jayeng perang, sesayut kusuma yuda, suci, daksina, peras, reresik dan canang wangi-wangi.
Adapun banten yang sudah disebutkan dimaksudkan untuk meuja segala senjata yang menyebabkan kemenangan dalam perang.
Sedangkan untuk manusia dimaksudkan untuk menajamkan pikiran untuk menguasai diri, bertuahnya jiwa di dalam diri, untuk itu maka manusia sepatutnya berfikir suci sebagai syarat menguasai jiwa.
Kalingania ring wwang, denia pasupati, landepping idep, samangkana talaksanakna kang japa mantra wisesa pasupati.
Itulah penjelasan singkat tentang Tumpek Landep yang dilansir dari Lontar Sundarigama. ***