DENPASAR, BALIKONTEN.COM – Bank BPD Bali terus mendorong sistem digitalisasi dalam melayani nasabah. Beragam produk digitalisasi pun telah diwujudkan.
Sejalan dengan pengembangan sistem digital, Bank BPD Bali juga konsisten memberi edukasi kepada nasabah untuk waspada terhadap potensi-potensi penipuan, salah satunya Phising yang merupakan upaya untuk mendapatkan informasi data seseorang dengan teknik pengelabuan.
Hal itu dikatakan Dirut BPD Bali Nyoman Sudharma dalam gathering bersama wartawan pada Selasa 7 Maret 2023 di Denpasar.
“Pertama saat nasabah buka rekening BPD, kita edukasi agar menjaga kerahasiaan pin dan kode OTP,” ungkapnya. Edukasi juga dilakukan pasca nasabah melakukan transaksi melalui Bank BPD Bali.
Edukasi tersebut juga dilakukan melali sosial media, seperti Instagram maupun media massa. “Ini kami lakukan agar masyarakat tidak mudah tergoda dengan praktik Phising,” imbuhnya.
Secara internal pihaknya juga melakukan pemahaman kepada petugas BPD untuk selalu memberi edukasi kepada masyarakat, khususnya nasabah BPD Bali.
Sudharma mengatakan, hal ini dilakukan lantaran telah ditemukan Phising yang mengatasnamakan BPD Bali. Maka untuk menekan potensi kerugian masyarakat, lembaga perbankan lainnya dan Otoritas Jasa Keuangan juga melakukan edukasi yang masif.
Bank BPD Bali sendiri telah melahirkan banyak produk digital. Antara lain Uang Elektronik server based Balipay, Layanan Transaksi Cardless, QRIS Cross Border, Kerja Sama Layanan Payment Gateway, BI – Fast, Online On Boarding.
Lainnya, Kerja Sama Merchant Aggregator, Transaksi FX Spot, FX Swap dan FX Forward, Transaksi DNDF, Co-branding Jakcard, Penerapan SNAP, Kerja Sama Penyediaan KKPD serta KKPD Bank BPD Bali. (red)