DENPASAR, BALIKONTEN.COM – Yayasan Usadha Bhakti Belog Bali bersama PT Distributor Belog Bali menggelar pelatihan usadha pada Minggu 24 September di Denpasar.
Kegiatan diikuti puluhan anggota Yayasan , yang dilatih langsung oleh pendiri Yayasan Usadha Bhakti Belog Bali I Made Haribhawa atau lebih dikenal Jro Mangku Belog, bersama beberapa pengusadha yakni praktisi usadha berpengalaman.
Ketua Pengusadha, Pak Made Suartika, kegiatan ini bertujuan memantapkan keterampilan seluruh anggota Yayasan Usadha Bhakti Belog Bali, di antaranya yang sudah lama bergabung serta yang baru bergabung.
“Mereka disiapkan untuk melayani umat nantinya. Kami kebetulan punya program sosial memberi pelayanan pengobatan tradisional di tempat-tempat umum seperti Pura maupun Wantilan,” ungkapnya di sela kegiatan.
Materi yang diberikan dalam pelatihan itu, merupakan berdasarkan sastra dalam literatur Bali. Diperkuat dengan minyak Belog yang diproduksi Jro Mangku Belog, sebagai sarana untuk mengobati. Pelatihan tersebut diberikan kepada peserta perempuan maupun laki-laki.
Dalam kegiatan itu, Jro Mangku Belog memberikan ilmu-ilmu dasar sebagai praktisi tradisional Bali. Di antaranya terdapat lima suksma yang menjadi pedoman para pengusadha di Yayasan Usadha Bhakti Belog Bali ini.
Terdiri dari Suksma Piranti, Suksma Sunia, Suksma Raga, Suksma Idep, Suksma Prana. Dirinya menekankan, para praktisi harus menjunjung tinggi pengabdian berdasarkan kebenaran. Tulus ikhlas dalam membantu umat.
“Sejatinya tidak ada yang mampu kita lakukan, namun semua adalah kehendak Tuhan. Maka ikhlaskan diri, tulus membantu orang, dan ingat selalu kasih sayang,” ungkapnya.
Sebelum berlatih, puluhan peserta yang didominasi kaum lansia ini mengikuti senam. Selanjutnya mereka menyimak penjelasan hingga praktik.
Manager Marketing PT DISTRIBUTOR BELOG BALI, I Kadek Yasa (Jro Mangku Goris) menerangkan, keberadaan Minyak Belog semakin diketahui masyarakat Bali. Hal ini tidak lepas dari pelayanan yang dilakukan oleh para pengusadha yang sekaligus mengenalkan manfaat minyak Belog.
Yasa menyebut pihaknya masih membuka peluang bagi masyarakat Bali yang hendak menjadi penjual (Sub Agen/Reseler) kembali Minyak Belog.
“Khusus para pengusadha memang kami wajibkan untuk menggunakan Minyak Belog dalam setiap praktik. Ini menjadi identitas, dan memang minyak ini memiliki manfaat baik untuk kesehatan, secara sekala dan niskala,” sebutnya.
Yayasan ini mengusung slogan Sing Belog Sing Seger, dan Sing Belog Sing Sugih. Slogan ini mengandung makna sederhana, yakni ajakan untuk mawas diri bahwa sejatinya manusia memiliki banyak kekurangan.
Manusia harus mengetahui kekurangannya, sehingga mampu mengendalikan diri untuk melengkapi kekurangan tersebut. ***