DENPASAR, BALIKONTEN.COM – Tidak hanya di Bali, bebereapa tempat di Indonesia juga ditemukan tradisi unik saat jelang dilaksanakan Nyepi. Tahun bau saka atau Nyepi, hari suci umat Hindu yang menandai pergantian Tahun Baru Saka, bukan sekadar perayaan biasa.
Lebih dari itu, Nyepi mengajak semua orang untuk menikmati keheningan total sebagai bentuk introspeksi dan ibadah. Selama sehari penuh, aktivitas di luar rumah dilarang, kecuali untuk berdoa. Namun, jangan salah, di balik kesunyian itu, ada tradisi-tradisi unik yang justru meriah dan penuh makna menjelang hari besar ini.
Kerennya lagi, tradisi ini tak hanya jadi ritual wajib umat Hindu, tapi juga magnet bagi wisatawan. Banyak pelancong, baik lokal maupun mancanegara, sengaja datang untuk menyaksikan kekayaan budaya yang hanya bisa ditemui saat Nyepi. Penasaran? Berikut enam tradisi unik yang sayang banget kalau dilewatkan!
[irp]
1. Omed-Omedan: Ciuman Pipi dan Siram Air di Bali
Di Banjar Kaja, Bali, ada tradisi seru bernama Omed-Omedan yang bikin suasana Nyepi jadi tak terlupakan. Para pemuda dan pemudi berusia 17-30 tahun berkumpul, saling tarik-menarik, berpelukan, hingga mencium pipi satu sama lain. Puncaknya? Mereka disiram air hingga basah kuyup!
Tradisi ini bukan sekadar candaan, tapi simbol kegembiraan, syukur, dan kebersamaan. Sebelum mulai, semua peserta wajib sembahyang di Pura Banjar untuk memohon restu. Buat kamu yang suka budaya autentik, momen ini wajib masuk daftar kunjungan.
2. Mebuug-Buugan: Perang Lumpur Penuh Makna di Bali
Bayangkan ratusan warga, dari anak-anak sampai orang tua, asyik bermain lumpur di hutan bakau Kedongan, Badung. Itulah Mebuug-Buugan, tradisi unik yang digelar sehari setelah Nyepi. Mereka saling melumuri dan melempar lumpur, menciptakan suasana riuh yang penuh tawa. Di balik keseruannya, tradisi ini punya tujuan mulia: membersihkan diri dari sifat buruk dan mensyukuri kesuburan alam. Setelah puas “berperang”, warga bersama-sama mandi di pantai untuk menyucikan diri. Keren, kan?
[irp]
3. Ogoh-Ogoh: Pawai Menakjubkan Pengusir Roh Jahat di Bali
Siapa yang tak kenal Ogoh-Ogoh? Patung raksasa berwujud makhluk menyeramkan ini jadi ikon perayaan Nyepi di Bali. Malam sebelum Nyepi, patung-patung ini diarak keliling desa diiringi denting gamelan. Tujuannya? Mengusir sifat buruk dan roh jahat dari lingkungan. Setelah pawai selesai, Ogoh-Ogoh dibakar sebagai simbol pembersihan jiwa. Tak heran, pawai ini selalu ramai disaksikan wisatawan yang ingin merasakan magisnya budaya Bali.
4. Perang Api: Pertarungan Berani di Lombok
Di Negara Sakah, Mataram, Lombok, ada tradisi ekstrem bertajuk Perang Api. Dua kelompok pemuda saling serang menggunakan daun kelapa kering yang sudah dibakar. Meski terlihat berbahaya dengan percikan api beterbangan, tradisi ini jadi cara mereka mengusir roh jahat menjelang Nyepi. Uniknya, saat api padam, perang berhenti, dan tak ada dendam di antara peserta. Ini bukti bahwa tradisi bukan cuma soal aksi, tapi juga solidaritas komunitas.
5. Tawur Agung Kesanga: Kesucian di Candi Prambanan, Yogyakarta
Candi Prambanan jadi saksi bisu ritual Tawur Agung Kesanga, upacara menyambut Tahun Baru Saka di Yogyakarta. Ribuan umat Hindu berkumpul untuk menyucikan diri sebelum Nyepi. Acara ini diawali pengambilan air suci di Istana Ratu Boko, lalu dilanjutkan dengan pawai Ogoh-Ogoh. Tradisi ini tak hanya sakral, tapi juga memikat wisatawan yang ingin melihat harmoni budaya dan spiritualitas di kompleks candi megah ini.
[irp]
6. Jalani Dhipuja: Pembersihan Jiwa di Pantai Malang
Tiga hari sebelum Nyepi, Pantai Balaikambang di Malang jadi pusat ritual Jalani Dhipuja atau Melasti. Di sini, umat Hindu membersihkan alam semesta dan diri mereka sendiri. Lokasinya yang punya Pura Amertha Jati—mirip Tanah Lot—menambah kesan mistis acara ini. Sekitar 59 km dari pusat kota Malang, tempat ini menawarkan pengalaman spiritual sekaligus keindahan alam yang memanjakan mata.
Keenam tradisi ini membuktikan bahwa Nyepi tak hanya tentang diam, tapi juga tentang makna mendalam dan kemeriahan budaya. Dari Bali sampai Malang, setiap daerah punya cara unik merayakan hari suci ini.
***