Rayakan Imlek di Bali Safari, Pengunjung Bakal Disambut Lembu Kecil
Tidak Baik untuk Memulai Pekerjaan, Ini Penjelasan Rahinan Pagerwesi dan Ala Ayuning Dewasa
DENPASAR, BALIKONTEN.COM – Buda Kliwon Wuku Sinta merupakan rahinan yang dikenal sebagai Pagerwesi. Umat Hindu mulai disibukkan sejak pagi hingga malam hari.
Rahinan yang datang setiap 210 hari sekali ini juga berdekatan dengan Saraswati. Lontar Sundarigama juga menyebutkan tentang rahinan Pagerwesi sebagai berikut:
Buda Kliwon, ngaran Pagerwesi, Sang Hyang Pramesti Guru, sira mayoga, kairing dening watek dewata nawasanga, gawerdiaken uriping sarwa tumitah, tumuwuh maring bhuana kabeh, irika wenang sang sedaka mengarga puja parikrama, pasang lingga, ngarcana padue Ida Betara Parameswara.
Dari isi lontar itu diterjemahkan bahwa ada Buda Kliwon Wuku Sinta merupakan rahinan Pagerwesi. Umat melaksanakan pemujaan kepada Sang Hyang Pramesti Guru atau Siwa yang diiringin oleh Dewata Nawasanga.
Tujuannya untuk menyelamatkan semua makhluk yang ada di alam ini. Sehingga para sulinggih pun sepatutnya melaksanakan pemujaan kepada semua ciptaan Bhatara Prameswara.
Kemudian, dalam lontar yang sama juga dijelaskan tentang saranan banten yang digunakan untuk melaksanakan Pagerwesi sebagai berikut:
Widi-widinania daksina, suci asoroh, peras ajuman panyeneng, sesayut panca lingga, canang wangi, saha rake runtutania, aturakna ring sanggar kamulan. Kunang ring samania wang sesayut pageh urip, abesik prayascita, ring tengah wangi pasangane yoga semadhi. Muah pecaru ring sang panca maha buta, sega warna anut ance desa ring natar sanggah, muah segeh agung abesik, kunang ring wara.
Dari isi lontar itu dapat dijelaskan bahwa saranan atau banten yang digunakan untuk melaksanakan Pagerwesi berupa banten sesayut pageh urip dan prayascita.
Selain itu, persembahan untuk Panca Maha Buta juga diperlukan berupa segehan mancawarna yang sesuai dengan arah mata angin dan dihaturkan di natar sanggah serta segehan agung satu buah.
Kemudian Ketika malam, umat sepatutnya melaksanakan yoga samadhi atau dengan renungan suci. Tentunya terkait banten Pagerwesi menyesuaikan dengan desa kala patra kemampuan dari masing-masing umat.
Dan berikut adalah dewasa ala ayuning atau hari baik untuk Rabu, 17 Juli 2024 tepat pada rahina Pagerwesi berdasarkan kalender Bali.
Amerta Murti. Baik untuk melakukan upacara Manusa Yadnya, upacara potong gigi (Alahing dewasa 2).
Ayu Badra. Baik untuk memulai suatu usaha, bercocok tanam, membangun. (Alahing dewasa 2).
Ayu Nulus. Baik untuk segala usaha. (Alahing dewasa 2).
Banyu Milir. Baik untuk membuat sumur, kolam, membuka jalan air, ngirisin (menyadap nira). (Alahing dewasa 3).
Carik Walangati. Tidak baik untuk melakukan pernikahan/wiwaha, atiwa-tiwa/ngaben dan membangun rumah. (Alahing dewasa 3).
Cintamanik. Baik untuk melakukan upacara potong rambut. (Alahing dewasa 3).
Kala Brahma. Mengandung arti kepanasan atau kesakitan. (Alahing dewasa 3).
Kala Dangastra. Baik untuk membangun tembok pekarangan, membuat alat-alat penangkap ikan. Tidak baik untuk memulai pekerjaan penting, tidak baik melakukan upacara (gawe ayu). (Alahing dewasa 3).
Kala Dangu. Tidak baik untuk memulai suatu pekerjaan, pindah tempat, bepergian. (Alahing dewasa 3).
Kala Mretyu. Baik untuk membuat senjata, mulai berperang membela kebenaran, memberi nasehat kepada orang lain. Tidak baik untuk bersenggama, segala yadnya. (Alahing dewasa 3).
Kala Siyung. Tidak baik, hari ini harus diwaspadai karena mengandung pengaruh buas. (Alahing dewasa 3).
Kala Sudukan. Tidak baik untuk memindahkan orang sakit, menunjukkan unsur perombakan. (Alahing dewasa 3).
Kala Tampak. Tidak baik untuk dewasa nikah (perkawinan). (Alahing dewasa 3).
Kala Upa. Baik untuk memulai mengambil/memelihara ternak (wewalungan). (Alahing dewasa 4).
Purwanin Dina. Tidak baik sebagai dewasa ayu (Alahing dewasa 4).
Salah Wadi. Tidak baik untuk melakukan Manusa Yadnya (wiwaha, mapendes, potong rambut dll.) Pitra Yadnya (Penguburan, atiwa-tiwa/ngaben, nyekah, ngasti dll. (Alahing dewasa 3).
Pararasan: Laku Surya, Pancasuda: Lebu Katiup Angin, Ekajalaresi: Buat Suka, Pratiti: Bhawa
***