PETANI Milenial. Begitu nama keren yang disematkan kepada petani muda masa kini. Diksi itu juga sekaligus memotivasi generasi muda agar tidak anti terhadap pertanian di tengah kemajuan teknologi di bidang pertanian. Pesan itu disampaikan Wakil Ketua DPRD Provinsi Bali, Nyoman Sugawa Korry.
Diwawancara belum lama ini, dirinya bersama Partai Golkar Provinsi Bali sedang intens berkolaborasi dengan komunitas Petani Muda Milenial melakukan pelatihan. Di antaranya, pelatihan yang berlangsung di Desa Pancasari, Buleleng pada Minggu (3/1) yang melibatkan pegiat pertanian milenial dan petani.
“Kami ingin mendorong dan motivasi kalangan generasi muda utk bangga menjadi petani milenial sukses,” ujar Ketua DPD I Partai Golkar Provinsi Bali ini. Tujuan lain, gerakan ini diharapkan dapat mendorong Pemerintah Provinsi Bali menyiapkan anggaran minimal 5 persen dari apbd, untuk mewujudkan sistim pertanian moderen.
Moderen yang dimaksud adalah berjalan dengan sistem yang holistik, dari hulu sampai dengan hilir serta didukung oleh lembaga penelitian dan pengembanga yang moderen. “Sektor pertanian juga harus tersinergi dengan sektor pariwisata dan industri pengolahan,” ungkap penggemar berkebun ini.
Selain melakukan edukasi bersama para komunitas pegiat pertanian milenial, pihaknya juga telah menyerahkan hasil penelitian berupa buku kepada Pemerintah Provinsi Bali. Buku yang berisi kumpulan pemikiran para pakar dan pegiat itu diharapkan dapat menjadi acuan Pemerintah untuk mengelola pertanian.
“Kami telah sampaikan buku rumusan webinar Golkar tentang strategi pembangkitan ekonomi Bali pascacovid-19 kepada Gubernur Bali. Komitmen kebijakan untuk keseimbangan baru struktur ekonomi bali sudah mulai digaungkan Gubernur,” tutupnya. (801)
