DENPASAR, BALIKONTEN.COM – Kalender Bali bukan sekadar penanda waktu. Ia menyimpan kearifan lokal yang menuntun langkah umat Hindu Bali dalam menentukan hari-hari baik (dewasa ayu) dan larangan (ala ayuning dewasa). Kamis, 23 Mei 2025, memuat sejumlah petunjuk spiritual penting yang bisa menjadi panduan dalam menjalani aktivitas harian—baik dalam kehidupan pribadi, pertanian, hingga kegiatan adat.
Banyu Urug: Cocok untuk Membuat Bendungan, Jangan Gali Sumur
Dalam siklus Ala Ayuning Dewasa, hari ini jatuh pada Banyu Urug, yang menurut lontar dikategorikan sebagai Alahing dewasa tingkat 3. Hari ini dianggap baik untuk membuat bendungan, namun tidak dianjurkan untuk menggali sumur. Air memang jadi tema sentral, tapi tuahnya berbeda tergantung bentuk usaha yang dilakukan. Bagi petani atau pekerja infrastruktur air, ini saat yang tepat untuk memperkuat aliran dan menahan debit air di lahan.
Kala Gotongan & Kala Kutila: Momen Tepat Memulai Usaha dan Proyek yang Berkaitan dengan Api
Hari ini juga dipenuhi energi positif untuk memulai usaha baru berkat hadirnya Kala Gotongan. Namun, perlu diingat, hari ini bukan waktu yang tepat untuk upacara penguburan atau pembakaran mayat. Hal ini bersumber dari nilai-nilai sakral yang melarang pengabuan pada kala ini karena dipercaya roh akan sulit menemukan jalan kembali ke asal.
Selain itu, hadir pula Kala Kutila, yang memberikan restu untuk memulai pekerjaan yang menggunakan unsur api. Ini ideal untuk perajin logam, penempaan, atau kegiatan dapur berskala besar. Secara spiritual, api sedang “jinak” dan mendukung proses transformasi atau penciptaan.
Bojog Turun: Waktu Emas untuk Penyelarasan Suara Gambelan
Bagi seniman dan penggiat seni tradisi, Bojog Turun membawa kabar baik. Hari ini dianggap baik untuk menyetem gambelan. Suara dan getaran diyakini akan lebih harmonis, mudah diatur, dan mampu menghasilkan resonansi yang kuat saat dimainkan nanti. Momen ini bisa dimanfaatkan oleh sekaa gong atau kelompok seni untuk persiapan menjelang pementasan.
Rangda Tiga dan Taliwangke: Hati-Hati dengan Urusan Pernikahan dan Tenun
Meski banyak sisi positif, hari ini juga mengandung larangan. Rangda Tiga menyarankan untuk menunda upacara pawiwahan (pernikahan). Energi Rangda diyakini kurang bersahabat terhadap penyatuan dua jiwa, sehingga dikhawatirkan membawa ketidakharmonisan dalam rumah tangga yang dibangun.
Sementara itu, Taliwangke memberi sinyal baik untuk memasang penghalang di sawah atau memperbaiki pagar. Namun, sebaiknya hindari memulai pekerjaan tenun atau membuat tali untuk ternak, karena dipercaya bisa menyebabkan hasil kerja kurang maksimal atau bahkan rusak.
Uncal Balung dan Naga Naut: Tunda Aktivitas Penting
Keberadaan Uncal Balung dan Naga Naut menjadi catatan penting. Hari ini tidak disarankan melakukan pekerjaan yang dianggap krusial atau besar. Meski secara umum ada indikasi baik untuk memulai usaha, pekerjaan yang menyangkut keputusan besar dalam hidup lebih baik ditunda.
Secara spiritual, Naga Naut membuat hari ini tidak cocok sebagai dewasa ayu, artinya secara umum aura keberuntungan lebih rendah dibanding hari lainnya.
Pararasan dan Pancasuda: Ada Potensi Kebaikan Bila Dilakukan dengan Cermat
Meski banyak larangan, kombinasi Pararasan: Laku Bulan dan Pancasuda: Wisesa Segara menunjukkan adanya potensi kuat dalam kepemimpinan dan rejeki, terutama bagi mereka yang menjalankan usaha dengan niat baik.
Ditambah lagi dengan Ekajalaresi: Buat Suka dan Pratiti: Tresna, hari ini tetap memberi peluang kebahagiaan dan cinta, asal langkah dijalani dengan bijak.
Kesimpulan: Bijak Menyikapi Hari, Selaras dengan Alam dan Spiritualitas
Tanggal 23 Mei 2025 bukanlah hari buruk, tapi penuh nuansa ganda: banyak hal yang bisa dimulai, tapi juga banyak yang harus ditahan. Dari segi spiritual, ini saatnya kita lebih sadar terhadap apa yang kita lakukan, bukan hanya berdasarkan logika, tapi juga dengan rasa hormat pada warisan budaya dan alam semesta.
Gunakan hari ini untuk usaha kecil yang membangun, hindari keputusan besar, dan jangan lupa tetap seimbang antara pekerjaan dan ketenangan batin. ***
