09/08/2025

Ala-Ayuning Dewasa Kamis, 15 Mei 2025: Panduan Tradisi Bali untuk Memilih Waktu yang Tepat

daftar rahinan hindu dan dewasa ayu menikah

Kalender Bali/ Balikonten

DENPASAR, BALIKONTEN.COM – Hari baik atau ala-ayuning dewasa adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Tradisi ini bukan sekadar kebiasaan, melainkan warisan leluhur yang mengakar kuat, memandu masyarakat Bali dalam berbagai aktivitas, mulai dari pertanian, pembangunan, hingga upacara adat.

Berdasarkan informasi ala-ayuning dewasa, setiap hari memiliki energi dan karakteristik tertentu yang memengaruhi keberhasilan suatu pekerjaan. Artikel ini akan mengulas beberapa hari baik dan pantangan menurut tradisi Bali, seperti Asuajeg Munggah, Dadig Krana, Geni Rawana, hingga Uncal Balung, lengkap dengan panduan praktis agar relevan untuk kehidupan modern.

Memahami Ala-Ayuning Dewasa: Filosofi Hari Baik

Ala-ayuning dewasa adalah sistem penanggalan Bali yang menggabungkan unsur spiritual, astrologi, dan kearifan lokal. Setiap hari memiliki alahing dewasa (tingkat kesucian atau kekuatan energi) yang menentukan jenis pekerjaan yang cocok dilakukan. Angka alahing dewasa (1 hingga 5) menunjukkan tingkat kebaikan hari tersebut, dengan angka lebih tinggi menandakan hari yang lebih mendukung.

Selain itu, pararasan, pancasuda, ekajalaresi, dan pratiti memberikan petunjuk tambahan tentang karakter hari tersebut. Misalnya, Laku Bumi menandakan energi yang terkait dengan stabilitas, sedangkan Lebu Katiup Angin menggambarkan sifat ringan dan tidak tetap.

Berikut adalah panduan hari baik dan pantangan berdasarkan ala-ayuning dewasa, yang dapat menjadi referensi untuk merencanakan aktivitas dengan bijak.

Hari Baik untuk Berbagai Aktivitas

  1. Asuajeg Munggah (Alahing Dewasa 3)
    Hari ini cocok untuk membuat alat-alat yang bersifat menakutkan, seperti lelakut (alat tradisional untuk mengusir hama). Energi hari ini mendukung pembuatan benda dengan aura kuat. Namun, hindari menanam padi atau kacang-kacangan, karena energi hari ini kurang mendukung pertumbuhan tanaman tersebut.
    Tips: Jika Anda petani, gunakan hari ini untuk membuat perangkap atau alat pelindung tanaman, tapi tunda penanaman hingga hari yang lebih sesuai.

  2. Dadig Krana (Alahing Dewasa 2)
    Ideal untuk menanam tanaman seperti tebu dan mentimun, yang membutuhkan energi pertumbuhan kuat. Namun, hari ini tidak disarankan untuk mengadakan upacara adat (yadnya), rapat, atau kegiatan intim seperti berenggama.
    Tips: Petani dapat memanfaatkan hari ini untuk memulai budi daya tebu atau mentimun, tetapi hindari menggelar pertemuan penting.

  3. Geni Rawana (Alahing Dewasa 2)
    Hari ini mendukung pekerjaan yang melibatkan api, seperti memasak, membakar keramik, atau kegiatan pandai besi. Sebaliknya, hindari mengatapi rumah, melaksanakan melaspas (upacara penyucian bangunan), atau bercocok tanam.
    Tips: Cocok untuk industri kuliner atau pengrajin yang menggunakan api, tapi tunda proyek renovasi rumah.

  4. Guntur Umah/Graha (Alahing Dewasa 3)
    Hari yang sangat baik untuk membangun atau memindahkan rumah. Energi hari ini mendukung stabilitas dan harmoni dalam pembangunan tempat tinggal.
    Tips: Jika Anda berencana membangun rumah baru, hari ini adalah waktu yang tepat untuk memulai fondasi.

  5. Kala Jangkut (Alahing Dewasa 4)
    Cocok untuk membuat alat tangkap seperti jaring, pencar, atau senjata tradisional. Hari ini memiliki energi kuat untuk aktivitas yang membutuhkan ketepatan dan kekuatan.
    Tips: Nelayan atau pengrajin senjata dapat memanfaatkan hari ini untuk membuat alat yang tahan lama.

  6. Kala Manguneb (Alahing Dewasa 3)
    Baik untuk membuat perangkap seperti paketok (untuk landak) atau santeb (perangkap binatang). Hari ini mendukung aktivitas yang berkaitan dengan perlindungan atau pengendalian hama.
    Tips: Petani atau pemburu dapat menggunakan hari ini untuk membuat perangkap yang efektif.

  7. Pepedan (Alahing Dewasa 3)
    Hari ini ideal untuk membuka lahan pertanian baru, karena energinya mendukung ekspansi dan pembaruan. Namun, hindari membuat peralatan dari besi, seperti pisau atau cangkul, karena hasilnya mungkin kurang optimal.
    Tips: Jika Anda ingin memulai proyek pertanian baru, hari ini adalah waktu yang tepat untuk membuka lahan.

Hari yang Perlu Diwaspadai

  1. Kala Ingsor (Alahing Dewasa 3)
    Hari ini memiliki sifat mengecewakan, sehingga sebaiknya hindari keputusan besar atau proyek penting. Energi hari ini cenderung tidak stabil.
    Tips: Gunakan hari ini untuk refleksi atau pekerjaan ringan, seperti merapikan dokumen.

  2. Kala Rumpuh (Alahing Dewasa 3)
    Tidak cocok untuk pindah rumah atau memulai beternak, seperti memelihara ayam, sapi, atau babi. Energi hari ini dapat menghambat keberhasilan aktivitas tersebut.
    Tips: Tunda rencana pindah rumah atau pembelian ternak hingga hari yang lebih mendukung.

  3. Kala Tampak (Alahing Dewasa 3)
    Hari ini tidak baik untuk pernikahan, karena energinya kurang harmonis untuk ikatan jangka panjang.
    Tips: Jika merencanakan pernikahan, konsultasikan dengan pemangku untuk memilih hari yang lebih baik.

  4. Uncal Balung (Alahing Dewasa 3)
    Hari ini dianggap kurang baik untuk semua pekerjaan penting. Sebaiknya hindari memulai proyek besar atau membuat keputusan krusial.
    Tips: Gunakan hari ini untuk istirahat atau kegiatan santai, seperti membaca atau meditasi.

Mengintegrasikan Tradisi dengan Kehidupan Modern

Meski berakar pada tradisi kuno, ala-ayuning dewasa tetap relevan di era modern. Petani dapat mengoptimalkan hasil panen dengan memilih hari yang tepat untuk menanam, seperti Dadig Krana untuk tebu atau Pepedan untuk membuka lahan. Pengusaha kuliner dapat memanfaatkan Geni Rawana untuk meluncurkan menu baru yang melibatkan teknik memasak dengan api. Bahkan, bagi mereka yang merencanakan pembangunan rumah, Guntur Umah menjadi panduan untuk memulai proyek dengan energi positif.

Namun, penting untuk menyeimbangkan tradisi dengan logika praktis. Misalnya, jika cuaca tidak mendukung meski hari dianggap baik untuk menanam, petani tetap perlu menyesuaikan rencana. Selain itu, konsultasi dengan pemangku atau ahli wariga dapat membantu memastikan keputusan sesuai dengan konteks spesifik, seperti pararasan (Laku Bumi) atau pancasuda (Lebu Katiup Angin), yang memberikan nuansa tambahan pada energi hari tersebut.

Mengapa Ala-Ayuning Dewasa Penting?

Tradisi ala-ayuning dewasa mencerminkan kearifan lokal Bali dalam menyelaraskan kehidupan dengan alam dan kosmos. Dengan memilih hari yang tepat, masyarakat Bali percaya bahwa pekerjaan akan berjalan lancar, hasil lebih optimal, dan harmoni dengan alam terjaga. Dalam konteks SEO, memahami hari baik seperti Asuajeg Munggah, Geni Rawana, atau Guntur Umah juga membantu menarik perhatian pembaca yang mencari informasi tentang budaya Bali, pertanian tradisional, atau panduan spiritual.

Penutup

Ala-ayuning dewasa adalah panduan ber berharga yang mengajarkan kita untuk hidup selaras dengan waktu dan energi alam. Dari memilih hari untuk menanam tebu di Dadig Krana hingga membangun rumah di Guntur Umah, tradisi ini menawarkan kearifan yang relevan untuk berbagai aspek kehidupan.

Dengan memadukan tradisi ini dengan kepekaan terhadap kebutuhan modern, kita dapat menjalani hidup yang lebih harmonis dan produktif. Jadi, sebelum memulai aktivitas penting, luangkan waktu untuk memeriksa ala-ayuning dewasa—siapa tahu, hari yang tepat bisa membawa keberuntungan lebih!

***

 

 

IKUTI KAMI DI GOOGLE NEWS UNTUK INFORMASI LEBIH UPDATE

error: Content is protected !!