DENPASAR, BALIKONTEN.COM – Hari ini, umat Hindu merayakan Anggara Kasih Kulantir, yang kebetulan bertepatan dengan Kajeng Kliwon Enyitan. Kedua hari suci ini memiliki makna mendalam dalam ajaran agama Hindu di Bali dan dianggap sebagai momen sakral untuk melakukan upacara serta persembahyangan.
Anggara Kasih Kulantir: Hari Pemujaan Bhatara Mahadewa
- Jatuh setiap Selasa Kliwon pada Wuku Kulantir
- Dikenal sebagai hari pemujaan Bhatara Mahadewa, penguasa arah barat dengan saktinya Saci Dewi
- Memiliki simbol warna kuning, dengan aksara Ta dan urip 7
- Sarana persembahan (banten) utama terdiri dari:
- Segehan kuning sapangkon
- Ayam putih kuning betutu
- Sedah woh 22
- Sedah apon sesuai kebutuhan
- Banten ini dihaturkan di sanggah sebagai bentuk penghormatan kepada Bhatara Mahadewa
[irp]
Kajeng Kliwon: Hari Sakral yang Penuh Energi Spiritual
Kajeng Kliwon diperingati setiap 15 hari sekali, ketika Tri Wara terakhir (Kajeng) bertemu dengan Pancawara terakhir (Kliwon). Hari ini dianggap keramat dan memiliki energi spiritual yang sangat kuat.
Dalam Lontar Sundarigama, disebutkan bahwa pada hari Pancawara Kliwon, Bhatara Siwa melakukan yoga. Oleh karena itu, umat Hindu dianjurkan untuk:
- Melakukan penyucian diri dengan wangi-wangian di merajan dan tempat tidur
- Menyiapkan segehan kepel dua kepel sebagai tanda persembahan di beberapa tempat penting:
- Halaman merajan: Dipersembahkan kepada Sang Bhuta Bhucari
- Pintu keluar masuk rumah: Dipersembahkan kepada Sang Durga Bhucari
- Halaman rumah: Dipersembahkan kepada Sang Kala Bhucari
- Tujuan dari ritual ini adalah memohon perlindungan dan keharmonisan bagi keluarga serta pekarangan rumah
[irp]
Perbedaan Kajeng Kliwon Uwudan dan Kajeng Kliwon Enyitan
Menurut buku Pokok-pokok Wariga karya I. B. Suparta Ardhana, terdapat dua jenis Kajeng Kliwon yang memiliki makna berbeda:
- Kajeng Kliwon Uwudan: Jatuh setelah Purnama, dikenal sebagai hari baik untuk menghidupkan ilmu hitam atau pengiwa
- Kajeng Kliwon Enyitan: Jatuh setelah Tilem, dianggap sebagai hari baik untuk membuat sasikepan (jimat) atau benda berkekuatan gaib
Selain itu, ada juga Kajeng Kliwon Pamelastali, yang jatuh pada Minggu Wuku Watugunung dan memiliki kekuatan spiritual tersendiri.
[irp]
Makna Ritual Kajeng Kliwon
Kajeng Kliwon menjadi momen penting dalam spiritualitas Hindu Bali. Dalam Lontar Sundarigama, disebutkan bahwa selain ritual dasar yang dilakukan saat Pancawara Kliwon, Kajeng Kliwon juga memerlukan tambahan segehan lima warna lima tanding serta canang wangi-wangi untuk dipersembahkan kepada Hyang Durga Dewi.
Jika ritual ini diabaikan, dipercayai bahwa Sang Kala Tiga Bhucari akan meminta penugrahan dari Bhatara Durga Dewi untuk mendatangkan gangguan, seperti:
- Penyakit atau gering
- Pengaruh energi negatif dan ilmu hitam
- Keharmonisan dalam rumah tangga yang terganggu
Oleh karena itu, upacara pada hari Kajeng Kliwon sangat penting untuk menjaga keseimbangan energi di dalam rumah dan lingkungan sekitar.
[irp]
Anggara Kasih Kulantir dan Kajeng Kliwon merupakan dua hari suci yang memiliki makna mendalam dalam tradisi Hindu Bali. Ritual yang dilakukan bertujuan untuk memohon perlindungan, keharmonisan, serta keseimbangan energi spiritual. Oleh karena itu, penting bagi umat Hindu untuk menjalankan upacara ini dengan tulus dan penuh kesadaran guna mendapatkan berkah serta keselamatan bagi keluarga dan lingkungan sekitarnya.
***