DENPASAR, BALIKONTEN.COM – Rahina Ulihan merupakan rangkaian dari Galungan dan Kuningan.
Ulihan menjadi tanda jika Kuningan datang 6 hari berikutnya. Rahina Ulihan datang pada Redite Wage, Wuku Kuningan.
Umat Hindu melaksanakan persembahyangan ditingkat keluarga yakni sanggah merajan. Ketika Ulihan, umat Hindu memuja Ida Sang Hyang Widhi dengan segala manifestasinya.
[irp]
Diketahui juga saat Ulihan ini para Dewata kembali ke singgasana masing-masing.
Umat pun mengucapkan rasa syukur atas segala anugerah dan karunia yang telah diberikan.
Hal ini juga tertulis pada buku karya Ni Made Sri Arwati yang berjudul Hari Raya Galungan.
[irp]
Ulihan berasal dari kata Mulih yang bermakna kembali. Dalam hal ini digambarkan sebagai kembalinya Ida Bhatara Guru ke aman sunia.
Untuk banten yang digunakan saat melaksanakan Ulihan, tentu menyesuaikan dengan desa kala patra dan kemampuan masing-masing umat.
[irp]
Namun bisa juga menggunakan banten Ulihan berupa canang raka, sodan watau canang wangi-wangi.
Terkait watak kelahiran, mereka yang lahir pada Redite Wage Wuku Kuningan dikenal sebagai orang yang dermawan dan murah hati.
[irp]
Kelahiran ini juga cendrung memiliki kegemaran dalam mengembara termasuk suka bertapa.
Jangan kaget bahwa mereka yang lahir pada Redite Wage Wuku Kuningan ini dikenal sebagai orang yang tidak suka banyak bicara.
[irp]
Meski demikian, kelahiran Redite Wage Wuku Kuningan ini memiliki pemikiran yang luas dan pandai orangnya dalam menyimpan rahasia.
****