Denpasar, Balikonten.com – Anggota Komisi VI DPR RI Dapil Bali, Gde Sumarjaya Linggih mengajak generasi milenial Bali untuk meningkatkan kualitas diri di sektor entrepreneur atau wirausaha.
“Zaman sekarang sangat mudah, tidak punya warung tapi bisa jualan makanan lewat Gojek misalnya,” ujarnya pria yang akrab disapa Demer ini.
Itu ia sampaikan dalam sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan yang ia gelar Minggu 28 Maret 2022 lalu di kawasan Sanur.
Kegiatan ini dimoderatori oleh Ketua DPD Partai Golkar Kota Denpasar, I Wayan Mariana Wandhira turut menghadirkan narasumber milenial yakni Arsa Linggih.
Menurutnya, dengan adanya media sosial, modal finansial tidak melulu menjadi hal utama untuk merintis usaha karena bisa diatasi dengan modal sosial atau pertemanan.
“Misalnya makelar tanah, dia tidak punya uang atau tanah, tapi punya kenalan yang ingin beli tanah, atau yang punya uang untuk beli tanah,” ungkapnya.
Selain modal sosial, generasi muda juga harus memiliki modal intelektual. Ia menyontohkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nadiem Makariem. Ide Nadiem mencetuskan aplikasi Gojek menurutnya patut ditiru yakni cerdas membaca peluang.
“Selain modal ekonomi, modal satu algi adalah modal spiritual, yakni kita jangan aneh-anak atau berbuat curang agr mudah orang mereferensikan kita. Maka, masa muda gunakan waktu bermedsos untuk jadi kekuatan mencapai tujuan hidup,” terangnya.
“Kita harus punya tujuan hidup, kalau tidak punya tujun hidup kita ditangan orang lain,” sambungnya. Maka dia mendorong agar generasi muda Bali berani tampil, sehingga tidak menjadi penonton di daerah sendiri.
Dia mendukung generasi muda agar berinvestasi di otak. Bahkan dia setuju bila generasi muda Bali merantau ke luar negeri untuk menimba ilmu dan mencari pengalaman.
Namun ia mengingatkan setelah memiliki kemampuan, agar kembali dan membangun Bali. Selain memiliki sumber daya manusia yang baik, dia menyebut Indonesia kaya dengan alamnya.
Indonesia memiliki matahari sepanjang tahun, yang membuat sektor pertanian cukup subur dibanding negara lain. Hal ini menurutnya harus disadari oleh generasi muda, sehingga memiliki kecintaan terhadap negeri.
Dan tentunya berpedoman kepada empat pilar yakni Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan Negar Kesatuan Republik Indonesia. (red)