DENPASAR, BALIKONTEN.COM – Bulan kesepuluh dalam kalender Bali dikenal dengan nama Sasih Kedasa.
Ada fakta menarik seputar Sasih Kedasa, terutama hal menarik pada Purnama Kedasa.
Sasih Kedasa atau juga dikenal dengan nama Waisaka ini jatuh antara Maret atau April.
Perlu diketahui jika Sasih Kedasa adalah bulan awal saat tahun baru saka. Saat Sasih Kedasa, biasanya cuaca cendrung lebih lembab.
Ini disebabkan oleh curah hujan yang biasanya lebih tinggi disertai angin kencang.
Dirangkum dari beragam sumber, berikut adalah fakta menarik tentang Sasih Kedasa.
1. Bulan Suci
Sasih Kedasa dikatikan sebagai bulan yang suci. Berdasarkan Lontar Sundarigama, Purnama pada Sasih Kedasa adalah inti dari seluruh Purnama yang ada.
Purnama Kedasa adalah waktu pemujaan kepada Sang Hyang Surya Amerta yakni manifestasi Ida Sang Hyang Widi Wasa.
Saat Purnama Kedasa juga menjadi waktu yang tepat untuk melaksanakan pemujaan kepada leluhur di Sanggah Kemulan.
2. Banten Purnama Kedasa
Terkait saranan yang digunakan dalam melaksanakan Purnama Kedasa, tentunya kembali pada desa kala patra dan kemampuan masing-masing umat.
Namun bisa juga menggunakan sarana berupa, wangi-wangi, suci, daksina, ajuman, atau perlengkapan lainnya.
Segehan yang digunakan bisa menggunakan segehan agung, segehan sasah 6 tanding lengkap dengan bawang dan jahe.
3. Dewasa Ayu Menikah saat Purnama Kedasa
Menurut Lontar Sundarigama, Sasih Kedasa adalah bulan paling suci, selain itu Sasih Kedasa juga dikenal sebagai bulan panen.
Bupanen atau Sasih Kedasa juga dikatakan waktu yang tepat untuk menggelah upakara manusa yadnya seperti menikah.
Namun demikian, untuk mengetahui lebih lanjut tentang dewasa ayu menikah, bisa melibatkan orang yang mengerti wariga.
Itulah 3 hal menarik dalam Sasih Kedasa di Bali. Purnama juga dikatakan menjadi hari baik untuk melakukan kebaikan seperti berdana.
***