Harga Emas di Agustus 2025: Peluang Beli atau Jual?
ilustrasi emas/ pixabay/ balikonten
DENPASAR, BALIKONTEN.COM – Harga emas dunia menutup Juli 2025 dengan catatan positif di pasar spot. Pada 31 Juli, harga emas berada di level US$3.288,5 per troy ons, naik tipis 0,42% dari hari sebelumnya.
Namun, jika dilihat secara keseluruhan, harga emas sepanjang Juli justru melemah 0,45% secara point-to-point. Lantas, bagaimana prospek harga emas di Agustus 2025? Apakah bulan perayaan kemerdekaan Indonesia ini akan membawa angin segar bagi logam mulia tersebut?
Analisis Teknis Harga Emas
Berdasarkan analisis teknikal pada kerangka waktu bulanan, emas masih berada dalam tren bullish. Indikator Relative Strength Index (RSI) mencapai 84, menunjukkan bahwa emas sedang dalam posisi kuat. Namun, RSI di atas 70 juga mengisyaratkan kondisi jenuh beli (overbought). Indikator Stochastic RSI yang menyentuh 91 semakin memperkuat sinyal overbought, karena telah melampaui ambang batas 80.
Kondisi ini menimbulkan potensi koreksi harga emas di Agustus. Level support terdekat berada di US$3.052 per troy ons, yang merupakan Moving Average (MA) 5. Jika level ini tertembus, harga emas berpotensi turun lebih jauh menuju support berikutnya di US$2.705, sesuai dengan MA-10.
Sementara itu, level US$3.332 per troy ons menjadi titik pivot. Dari sini, harga emas berpeluang menguji resisten di kisaran US$3.364 hingga US$3.397 per troy ons. Dalam skenario paling optimistis, harga emas bisa menembus resisten terjauh di US$3.545 per troy ons.
Faktor Penggerak Harga Emas
Di Agustus 2025, pasar diperkirakan akan terus mencermati perkembangan di Amerika Serikat. Kebijakan tarif impor yang digaungkan Presiden Donald Trump masih menjadi sorotan. Mulai 1 Agustus, AS menerapkan tarif bea masuk minimal 10% untuk semua impor, dengan tarif 15% untuk negara-negara yang memiliki surplus perdagangan dengan AS.
Kebijakan ini berpotensi memicu ketegangan perdagangan global. Jika negara-negara lain membalas dengan menaikkan tarif, aliran perdagangan dunia bisa terganggu, yang pada akhirnya memperlambat pertumbuhan ekonomi global. Dalam situasi ketidakpastian seperti ini, emas sebagai aset safe haven cenderung menjadi pilihan investor untuk melindungi nilai portofolio mereka.
Selain itu, pergerakan nilai tukar dolar AS juga turut memengaruhi harga emas. Pada Juli 2025, Dollar Index, yang mengukur kekuatan dolar AS terhadap enam mata uang utama dunia, menguat 2,7%, mencatatkan kinerja terbaiknya di tahun ini. Ketika dolar AS menguat, harga emas menjadi lebih mahal bagi investor yang menggunakan mata uang lain, sehingga dapat menekan permintaan emas.
Peluang Investor di Agustus 2025
Dengan potensi koreksi harga emas di Agustus, investor perlu mempertimbangkan langkah strategis. Apakah ini waktu yang tepat untuk membeli di harga rendah atau menjual untuk mengamankan keuntungan? Pemantauan terhadap level support dan resisten, serta perkembangan kebijakan ekonomi global, akan menjadi kunci dalam mengambil keputusan investasi.
***