13/08/2025

Jangan Keliru! Bukan Minggu atau Senin, Penjor Galungan Dipasang Hari Selasa Sore

aturan dalam memasang penjor galungan

ilustrasi gambar penjor galungan oleh John Skodak/ Flicker/ balikonten

 

BALIKONTEN.COM – Pejor Galungan dipasang pada Anggara Wage Wuku Dungulan pada sore hari.

Belakangan banyak yang memasang Penjor Galungan pada Minggu atau Senin dengan lasan kesibukan atau pulang kampung.

Penjor memiliki sebuah makna yang harus diketahui umat Hindu. Penjor seharusnya terbuat dari batang bambu yang pada bagian ujungnya memiliki 3 cabang.

[irp]

Penjor kemudian dihiasi dengan beragam tumbuhan seperti keraras atau daun pisang, plawa, kolong-kolong dari janur yang membentuk lingkaran.

Kemudian diisi juga pala bungkah, pala gantung, jaja gina, jaja uli, pisang 2 butir, buah dan kelapa.

[irp]

di ujung penjor diisi dengan sampian penjor dan kain kasa putih kuning. jaja, pisang dan buah dipasang atau digantung di bagian atas, sedangkan kelapa dipasang dibagian bawah.

Lantas, pemasangan penjor ketika sore hari saat Penampahan Galungan dikarenakan umat Hindu tengah niyasa kebaikan yang ada di dalam diri serta keburukan dihaluskan hingga berubah menjadi kebaikan.

[irp]

Penjor Galungan dipasang pada sisi sebelah kanan pada pintu utama rumah dengan lengkung penjor mengarah ke arah jalan.

Lontar Jnana Sidanta disebutkan bahwa bambu adalah metafora dari kerinduan atman dengan paramatman.

Selain itu, penjor merupakan simbolisasi dari Gunung dan Naga Basukih.

[irp]

Di dalam lontar Tutur Dewi Tapini juga telah disebutkan bahwa setiap unsur pada penjor melambangkan simbol-simbol suci, yaitu sebagai berikut :

  • Bambu (dan kue) sebagai vibrasi kekuatan Dewa Brahma
  • Kelapa sebagai simbol vibrasi Dewa Rudra
  • Kain Kuning dan Janur sebagai simbol vibrasi Dewa Mahadewa
  • Daun-daunan (plawa) sebagai simbol vibrasi Dewa Sangkara

[irp]

  • Pala bungkah dan pala gantung sebagai simbol vibrasi Dewa Wisnu
  • Tebu sebagai simbol vibrasi Dewa Sambu
  • Padi sebagai simbol vibrasi Dewi Sri
  • Kain putih sebagai simbol vibrasi Dewa Iswara

[irp]

  • Sanggah sebagai simbol vibrasi Dewa Siwa
  • Upakara sebagai simbol vibrasi Dewa Sadha Siwa dan Parama Siwa

Penjor Galungan tentu berbeda dengan Penjor Dekorasi.

Penjor Dekorasi lebih mengutamakan dari sisi seni dan tidak ada unsur atau simbol dari kekuatan Ida Sang Hyang Widhi Wasa.

Penjor Galungan atau penjor yang berkaitan dengan upacara Hindu memuat unsur dan lambang dari kekuatan Ida Sang Hyang Widhi.

Penjor Galungan dicabut yakni pada saat Pegatwakan atau 1 bulan 7 hari dari Penampahan Galungan.

***

 

IKUTI KAMI DI GOOGLE NEWS UNTUK INFORMASI LEBIH UPDATE

error: Content is protected !!