Lakukan Hal ini Saat Tilem Kedasa Bertemu Kajeng Kliwon, Rahinan Sakral Sekaligus Keramat

 Lakukan Hal ini Saat Tilem Kedasa Bertemu Kajeng Kliwon, Rahinan Sakral Sekaligus Keramat

ilustrasi banten/badungkab.go.id/balikonten

 

DENPASAR, BALIKONTEN.COM – Senin, 8 April 2024 umat akan melaksanakan rahinan yang cukup sakral dan sekaligus keramat.

 

Dua rahinan berjalanan secara bersamaan yakni Tilem Kedasa dan Kajeng Kliwon. Sebagaimana diketahui jika Tilem merupakan puncak atau inti dari segala Tilem yang ada.

 

Sedangkan Kajeng Kliwon merupakan rahinan yang datang setiap 15 sekali, rahinan ini termasuk keramat karena dipercaya sebagai hari untuk membangkitkan ilmu aji pengiwa.

BACA JUGA:  BP Jamsostek Ingatkan Pentingnya Jaminan Sosial Bagi Pekerja Pariwisata

Selain itu, Kajeng Kliwon ini juga bisa jadi 2 macam yakni Kajeng Kliwon Nyitan dan juga Kajeng Kliwon Wudan.

 

Ketika melaksanakan Kajeng Kliwon, dilaksanakan pemujaan kepada Sang Hyang Manacika yang berstana di Barat kemudian Sang Hyang Siwa yang berada di tengah.

BACA JUGA:  Purnama Sasih Ketiga, Baik untuk Melukat dan Berdana Punia, Ini Kata Lontar dan Sarasamuscaya

Adapun banten yang digunakan untuk melaksnaakan Kajeng Kliwon ditentukan oleh desa kala patra serta kemampuan setiap umat.

 

Namun umat bisa menggunakan persembahan berupa di sanggah kemulan dan di atas tempat tidur lalu dilanjutkan dengan nunas tirta.

BACA JUGA:  Puluhan Peserta LPK Darma Stikom Bali Group Akhirnya Bisa ke Jepang, Gaji Rp25 Sebulan

Selain itu haturkan segehan berupa nasi kepel 2 atanding dan dibuat 3  lengkap dengan lauk bawang dan di natah merajan, di depan pintu utama keluar masuk .

 

Segehan yang dihaturkan pada halaman rumah untuk Sang Bhuta Bhucari sedangkan untuk di pintu utama keluar masuk rumah ditujukan kepada Sang Durga Bhucari.

BACA JUGA:  Amankan Pelaksanaan Idul Fitri, Petugas Rutan Bangli Gagalkan Penyeludupan Narkoba

Tujuan dari menghaturkan segehan ini adalah untuk keselamatan dan juga menjaga rumah beserta isinya.

 

Sedangkan adalah puncak dari seluruh Tilem yang ada. Tilem dalam Sundarigama merupakan peralihan antara gelap menuju terang.

BACA JUGA:  Program Bang Kumis, Kanit Binmas Polsek Dentim Sambangi Tokoh Agama

Ketika Tilem, Dewa Surya tengah melaksanakan payogan. Umat juga bisa melaksanakan dan waktu terbaik untuk melaksanakan peleburan dosa.

 

Tilem juga yang sakral nan rawan. Sesajen yang digunakan saat Tilem adalah sesayut widyadhari dan bisa juga menggunakan wangi-wangian. Sesayut widyadhari adalah simbol keahlian, pengetahuan. ***

 

IKUTI KAMI DI GOOGLE NEWS UNTUK INFORMASI LEBIH UPDATE

error: Content is protected !!