DENPASAR, BALIKONTEN.COM – Anggara kasih Prangbakat rainan yang datang tiap 6 bulan atai 210 hari sekali.
Bertemunya Pancawara Kliwon, Saptawara Anggara dan Wuku Prangbakat disebut dengan Anggarakasih Prangbakat.
Saat rahinan ini, banyak yang melaksanakan pujawali, piodalan atau petirta.
Tentang rahinan Anggarakasih Prangbakat, Lontar Sundarigama menyebutkan sebagai berikut:
Isi Lontar:
Nahanta waneh, rengen denta, Anggara Keliyon ngarania Anggara Kasih, pekenania pengasianing raga sarira. Sadekala samana yogia wang amugpug angelakat sealaning sarira, wigenaning awak, dena ayoga wang apan ika yoganira, Betara Ludra, merelina alaning jagat teraya, pakertinia aturakna wangi-wangi, puspa wangi, asep astanggi muang tirta gocara.
Terjemahannya:
Perlu diperhatikan saat Anggara Kliwon bertemu, ini disebut dengan Anggara Kasih. Hari itu adalah waktu yang tepat untuk mewujudkan cinta kasih kepadanya.
Tidak hanya itu, saat Anggara Kasih juga menjadi waktu yang tepat untuk menunjukkan cinta kasih kepada semua makhhluk.
Hari itulah seharusnya melaksanakan peleburan bencana dan merawat diri dari segala tingkat kecemaran.
Kecemaran yang ada pada pikiran dan dalam diri dengan cara melakukan renungan suci pada malam harinya.
Sang Hyang Ludra tengah melakukan payogan untuk memusnahkan dunia dari segala kecemaran.
Terkait sarana yang digunakan dalam melaksanakan rahinan Anggarakasih Prangbakat, tentu tetap mengedepankan desa kala patra dan kemampuan masing-masing umat.
Namun umat juga bisa menggunakan canang wangi-wangi, dupa astangi dan dilanjutkan untuk melaksanakan persembahyangan serta nunas tirtha. ***