Nasional

Manajemen Atlas Beach Club Temui PHDI Bali, Sampaikan Permintaan Maaf dan Siap Laksanakan Guru Piduka

Manajemen Atlas Beach Club Temui PHDI Bali, Sampaikan Permintaan Maaf dan Siap Laksanakan Guru Piduka

DENPSAAR,  BALIKONTEN.COM – Manajemen Atlas Beach Club akhirnya menemui Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Bali untuk menyampaikan permohonan maaf atas insiden pemutaran simbol Dewa Siwa di layar tempat hiburan malam tersebut. Dalam pertemuan yang berlangsung di Kantor PHDI Bali, Jalan Ratna, Denpasar, delegasi dari Atlas diterima oleh jajaran pengurus dan Tim Hukum PHDI Bali.

Delegasi Atlas Beach Club dipimpin oleh Tommy Dimas (Humas), didampingi Citra Yunita (Direktur Event & Entertainment), Putu Bunga (Humas), Arya Fathur (AVL), Vicha (AVL), Sandi (Show Direction), dan Gung Istri (HRD). Dalam kesempatan itu, Tommy Dimas menyampaikan permintaan maaf yang mendalam atas kegaduhan yang terjadi. Ia menjelaskan bahwa pemutaran visual tersebut tidak disengaja dan merupakan kesalahan teknis yang dilakukan oleh DJ yang mengambil materi dari folder yang telah disiapkan oleh tim visual.

BACA JUGA:  Pendaftaran Anggota Dewan Pers Periode 2025-2028

Atlas Beach Club juga menegaskan bahwa mereka telah memberikan klarifikasi kepada pihak kepolisian, baik di Polsek Kuta maupun Polda Bali, terkait insiden tersebut. Kunjungan mereka ke PHDI Bali merupakan respons atas somasi terbuka yang sebelumnya dikeluarkan oleh Tim Hukum PHDI pada 2 Februari 2025. Dalam somasi tersebut, PHDI Bali menegaskan bahwa tindakan pemutaran simbol Dewa Siwa di klub malam sangat tidak pantas dan berpotensi melanggar Pasal 156a KUHP tentang penodaan agama.

PHDI Bali Tegas Ingatkan Manajemen Atlas

Jajaran PHDI Bali yang menerima perwakilan Atlas Beach Club di antaranya Ketua PHDI Bali, I Nyoman Kenak, SH, Ketua Tim Hukum PHDI Bali, Putu Wirata Dwikora, SH, MH, serta sejumlah pengurus lainnya. Mereka menegaskan bahwa insiden ini telah memicu kegaduhan di tengah umat Hindu dan harus ditindaklanjuti dengan serius agar tidak terulang kembali di masa mendatang.

BACA JUGA:  Acara Pelepasan Kegiatan Napak Tilas Pahlawan Nasional Brigjen TNI (Anumerta) I Gusti Ngurah Rai

“Kami mengingatkan agar manajemen Atlas lebih berhati-hati dalam operasional mereka, terutama dalam hal yang menyangkut nilai-nilai keagamaan. Pemutaran simbol Dewa Siwa di tempat hiburan malam tidaklah pantas dan dapat menyinggung perasaan umat Hindu,” ujar Nyoman Kenak.

PHDI Bali juga meminta agar permintaan maaf dari pihak Atlas Beach Club tidak hanya disampaikan secara langsung dalam pertemuan, tetapi juga dibuat dalam bentuk tertulis dan diumumkan secara terbuka kepada masyarakat Hindu. Permintaan maaf tersebut harus ditandatangani oleh pejabat tinggi di manajemen Atlas, termasuk direktur dan komisaris, untuk memastikan adanya tanggung jawab penuh dari pihak pengelola.

“Kami menekankan bahwa permohonan maaf tidak bisa hanya disampaikan oleh humas atau staf manajemen menengah. Direktur dan jajaran tertinggi harus turut bertanggung jawab dan memastikan kesalahan serupa tidak terulang kembali,” tegas Ketua Tim Hukum PHDI Bali, Putu Wirata Dwikora.

BACA JUGA:  Bade Tumpang Sembilan Jero Gede Batur Alitan Diarak Ribuan Warga

Selain permintaan maaf resmi, PHDI Bali juga menginstruksikan agar pihak Atlas melaksanakan upacara Guru Piduka sebagai bentuk penyucian dan pemulihan keseimbangan spiritual. Dua pegawai yang bertanggung jawab atas pemutaran visual tersebut juga diminta untuk memberikan pernyataan resmi mengenai kejadian tersebut guna memperjelas kronologi yang terjadi.

Keputusan PHDI Bali Menunggu Tindakan Atlas Beach Club

PHDI Bali akan mengambil keputusan lebih lanjut setelah menerima pernyataan tertulis dari manajemen Atlas serta setelah upacara Guru Piduka dilaksanakan. Mereka juga akan mempertimbangkan masukan dari berbagai pihak di kalangan umat Hindu sebelum mengambil langkah berikutnya.

BACA JUGA:  Kembali Terjadi Longsir di Binoh Denpasar Utara, Polsek Denpasar Utara Respons Cepat

“Sejak video ini beredar, banyak suara yang menuntut pertanggungjawaban hukum maupun penyelesaian secara adat. Kami akan mempertimbangkan seluruh aspek sebelum memberikan rekomendasi resmi,” ungkap Made Bandem Dananjaya, salah satu anggota Tim Hukum PHDI Bali.

Ketua PHDI Bali, Nyoman Kenak, menutup pertemuan dengan menegaskan bahwa kejadian ini telah menimbulkan kegelisahan mendalam di kalangan umat Hindu. Insiden ini tidak hanya menciptakan kegaduhan sosial tetapi juga menimbulkan ketidakseimbangan spiritual yang perlu dipulihkan melalui prosesi adat seperti Guru Piduka.

BACA JUGA:  Rekomendasi Tempat Menyaksikan Pesta Kembang Api pada Malam Pergantian Tahun di Wilayah Indonesia

Dengan langkah-langkah yang akan diambil oleh Atlas Beach Club, diharapkan insiden serupa tidak terjadi lagi di masa mendatang, dan kesadaran terhadap nilai-nilai budaya serta agama semakin diperkuat dalam dunia industri hiburan. ***

 

IKUTI KAMI DI GOOGLE NEWS UNTUK INFORMASI LEBIH UPDATE

Shares: