Denpasar, Balikonten.com – PT. Pegadaian merespon cepat bencana alam yang terjadi di Kabupaten Bima, NTB. Sejumlah bantuan dari PT. Pegadaian Denpasar dan Dompu telah disebar ke pusat-pusat daerah yang terdampak bencana. Bantuan ini bertujuan untuk memotivasi para korban bencana alam.
Kepala Departemen Non Gada I Made Suralaksana saat menyerahkan bantuan berharap upaya itu dapat membantu masyarakat di tengah pilu menghadapi bencana.
“Semoga Pegadaian dapat sedikit meringankan kondisi saudara-saudara kita yang tertimpa musibah. Semoga dengan adanya bantuan tersebut masyarakat yang menerima bantuan dapat segera bangkit dan memulai aktivitas dengan normal kembali,” ujar Suralaksana melalui siaran pers Selasa (6/4).
Harapan serupa juga diungkap Pemimpin Wilayah Kanwil VII Denpasar Nuril Islamiah. Dia mengatakan upaya ini merupakan sinergi bersama Deputi Bisnis Area Dompu Bapak I Made Sriada.
Kalaksa BPBD Bima, Bambang menerangkan jujan deras yang mengguyur dua wilayah kabupaten di Nusa Tenggara Barat (NTB) dan NTT, yakni Kabupaten Bima dan Kabupaten Dompu.
Banjir menerjang 12 desa di Kabupaten Bima yang tersebar di 4 kecamatan, yakni Kecamatan Bolo, Kecamatan Madapangga, Kecamatan Woha, dan Kecamatan Monta. Sedangkan di Kabupaten Dompu, hanya satu desa di Kecamatan Hu’u yang dilanda banjir.
“Hingga kini banjir di wilayah tersebut sudah berangsur surut. Sebagian warga sudah ada yang kembali ke rumah untuk membersihkan sisa material banjir. Sebagian lagi masih bertahan di tempat pengungsian,” ujarnya.
Selain menggenangi rumah warga, banjir dikabarkan menghanyutkan ternak, kendaraan, serta persawahan warga. Belum diketahui pasti kerugian yang dialami kibat banjir ini.
Sementara itu, di Bima terjadi banjir bandang hingga longsor. Akibat peristiwa ini, sejumlah fasilitas umum (fasum) dan fasilitas sosial (fasos) ikut terdampak.
“Hujan turun dengan intensitas sedang dan tinggi selama 9 jam lamanya mengguyur seluruh wilayah Kabupaten Bima hingga sekitar pukul 15.00 Wita mengakibatkan banjir bandang, yang menggenangi lahan persawahan, permukiman, dan fasum-fasos,” pungkas Bambang. (801)