Penjelasan Tentang Tumpek Wayang, Penyucian Diri dan Melukat Sapuh Leger

 Penjelasan Tentang Tumpek Wayang, Penyucian Diri dan Melukat Sapuh Leger

Ilustrasi Wayang Kulit Bali/ Gede Apgandhi Pranata/ Bulelengpost

 

 

DENPASAR, BALIKONTEN.COM – Setiap 210 sekali pada saptawara Saniscara, pancawara Kliwon dan Wayang dikenal dengan rahinan Tumpek Wayang.

 

Wayang juga dikategorikan pada rahinan yang keramat terlebih ketika malam sebelumnya atau Sukra Wuku Wayang.

 

Bagi mereka yang lahir tepat pada Tumpek Wayang juga diharapkan untuk melaksanakan melukat .

BACA JUGA:  Tidak Ditemukan Dewasa Melaspas, Agustus Baik Hanya Ada Satu

Siapa yang Dipuja Ketika Tumpek Wayang

 

Merangkum dari beragam sumber, Tumpek Wayang merupakan yang datang setiap 6 bulan sekali berdasarkan perhitungan Kalender Bali.

 

Umat melakssanakan pemujaan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa dengan manifestasi sebagai Dewa Iswara.

 

Lahir Saniscara Wuku Wayang Wajib Mebayuh

 

Dalam lontar Kala Tattwa disebutkan bahwa mereka yang lahir tepat pada Saniscara Wuku Wayang diwajibkan untuk melaksnakan melukat sapuh leger.

 

yang lahir pada hari itu dikatakan sebagai santapan dari Bhuta Kala. Diceritakan bahwa Bhatara Kala lahir tepat ketika Wuku Wayang.

BACA JUGA:  Realme Tampil Percaya Diri Lewat Ponsel Spek Gaming, Bidik Pasar di Bali

Disaat yang bersamaan, Rare Kumara lahir dan Bhatara Kala pun hendak menyantapnya.  Sang Rare Kumara pun berusaha melarikan diri hingga akhirnya bersembunyi pada ki Dalang.

 

Dari sinilah sebuah kesepakatan terjadi antara Rare Kurama dengan Sang Bhuta Kala. Dimana siapapun yang lahir pada Wuku Wayang khususnya pada Wuku Wayang makan diwajibkan untuk melaksanakan melukat sapuh leger.

 

Maka ketika sudah melaksanakan upacara tersebut, Sang Bhuta Kala tidak akan mengganggu orang tersebut.

 

Makna Sapuh Leger

 

Sapuh Leger terdiri dari 2 kata yakni Sapuh yang bermakna peruwatan sedangkan Leger berarti kotoran atau leteh yang ada di dalam diri manusia.

 

Bagi anak-anak yang lahir tepat pada Sabtu atau Saniscara Wuku Wayang diwajibkan untuk melukat menggunakan Tirta Wayang Sapuh Leger.

BACA JUGA:  Amertayoga dan Jiwa Menganti, Ini Dewasa Ayu Membangun Usaha November 2024

Hari Paling Kotor dalam Kalender Bali

 

Pada Jumat atau Sukra Wuku Wayang disebut sebagai hari yang paling kotor atau leteh dalam sistem Kalender Bali.

 

Pada saat itu juga disebutkan untuk tidak melaksanakan keramas, yadnya hingga melukat kecuali yang berkaitan dengan sapuh leger.

BACA JUGA:  Daftar Rahinan Oktober 2024, Kapan Kajeng Kliwon Tanggal Berapa?

Juga umat Hindu memasang seselat di depan pintu utama masuk . Fungsinya untuk melindungi penghuni dari pengaruh hal negatif.

 

Lalu pada esok harinya seselat yang sebelumnya telah dipasang dicabut dan dikumpulkan dan dibuang.

 

Saat Tumpek Wayang?

 

Ketika Tumpek Wayang, umat Hindu melaksanakan pemujaan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa dengan manifestasinya sebagai Ida Bhatara Iswara.

BACA JUGA:  Pembrani dan Pribadi yang Menyenangkan, Inilah Kepribadian yang Lahir Pada Buda Wage Warigadean

Sarana untuk melaksanakan Tumpek Wayang tentu menyesuaikan dengan desa kala patra dan kemampuan masing-masing umat.

 

Itulah informasi seputar Tumpek Wayang sebagaimana dirangkum dari beragam sumber. ***

 

IKUTI KAMI DI GOOGLE NEWS UNTUK INFORMASI LEBIH UPDATE

error: Content is protected !!