Denpasar, Balikonten.com – Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Bali, Made Rentin akhirnya membuka informasi kepada umum tentang tambahan positif Covid-19 di Bali yang makin banyak. Kenaikan drastis itu terjadi pada 26 Januari dan 27 Januari, yang jumlahnya di 500 lebih.
Diwawancarai Kamis (28/1) di Denpasar, Rentin menyebut itu karena dampak penelusuran kontak erat yang makin masif dan jumlahnya memenuhi ideal yang direkomendaiskan organisasi kesehatan dunia.
Dia mengakui, pada awal penanganan Covid-19 di Bali perbandingan jumlah kontak erat yang dilakukan oleh tim survelans Dinas Kesehatan Provinsi Bali belum ideal. Sehingga kasus yang ditemukan belum optimal.
“Saat itu perbandingannya 1:7, atau 1: di bawah 10. Pasca libur panjang, Natal dan tahun baru, didapat angka yang mendekati ideal sesuai rekomendasi WHO. Yakni 1:20 sampai 1:30,” terangnya. Kata dia, standar WHO, terhadap seorang yang terpapar dilakukan 20 penelusuran kontak erat.
Dia mengakui bahwa sejauh ini tim surveilans belum maksimal melakukan penelurusan. Namun menurutnya tambahan kasus yang baik adalah konsekuensi logis atas penelusuran yang semakin banyak.
Menyikapi potensi itu, Rentin mengatakan Satgas terus berupaya untuk mempersiapkan diri. Terbaru, kata dia, dilakukan optimalisasi penambahan tempat tidur di ruang isolasi maupun di ruang ICU.
“Di luar rumah sakit rujukan, kami menyiapkan 17 hotel karantina untuk OTG,” sebutnya. Pemilahannya adalah, pasien yang sedang dan berat harus masuk ke rumah sakit rujukan. Sedangkan di luar itu, OTG dan gejala ringan dirawat di hotel karantina.
Hingga saat ini keterisian hotel karantina yang berjumlah di atas 2.500 unit mencapai 67 persen. Dari catatan itu, dia menilai kapasitas Bali cukup dan memadai. Meski apabila terjadi peningkatan kasus positif beberapa hari ke depan, hotel lain akan disiapkan kembali.
Sementara, dia menyebutkan kasus positif di Bali pada Kamis ini bertambah 366, sembuh 288 dan meninggal delapan orang. (810)