Pemerintahan

PPKM Berakhir, Persembahyangan di Pura Sakenan Berlangsung Normal, Ini Jadwal Penyineban

pengertian pujawali petoyan, odalan

Denpasar, Balikonten.com – Pelaksanaan Pujawali di Pura Sakenan, Denpasar pada Hari Raya Kuningan Sabtu 14 Januari 2023 kembali dilaksanakan dengan normal. Hal ini menyusul keputusan Pemerintah Indonesia menyabut Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

 

Hal itu disampaikan Panglingsir Puri Kesiman, AA Ngurah Gede Kusuma Wardana selaku pengelola Pura Sakenan saat menghadiri pelakasanaan Pujawali Pura Sakenan. Dalam kesempatan itu turut hadir sejumlah pejabat penting di Bali.

 

Antara lain Gubernur Bali, Wayan Koster, Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, Sekda Kota Denpasar, IB Alit Wiradana.

 

Tampak hadir pula Panglingsir Puri Kesiman, AA Ngurah Gede Kusuma Wardana, Ketua TP. PKK Kota Denpasar, Ny. Sagung Antari Jaya Negara, Ketua GOW Kota Denpasar, Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa, Ketua DWP Kota Denpasar, Ny. Widnyani Wiradana serta masyarakat dan pemedek yang datang silih berganti sejak pagi hari untuk menghaturkan bhakti.

 

Diiringi suara kidung dan gender wayang, pelaksanaan upakara diawali dengan sesolahan Tari Topeng Wali, dilanjutkan dengan Tari Rejang Dewa. Puncak Pujawali dilaksanakan dengan persembahyangan bersama yang dipuput Ida Pedanda Gede Sari Arimbawa, Griya Tegal Sari, Denpasar dan Ida Pedanda Budha Jelantik Giri, Griya Gunung Sari, Ubud.

 

Panglingsir Puri Kesiman, AA Ngurah Gede Kusuma Wardana didampingi IB Gede Pidada selaku Prawartaka Karya menjelaskan, pelaksanaan Pujawali di Pura Sakenan Kota Denpasar kali ini kembali dilaksanakan dengan normal lantaran sudah dicabutnya PPKM. Namun demikian, secara tattwa, pelaksanaan pujawali tetap berlangsung sebagaimana tahun sebelumnya.

 

Meski demikian, masyarakat yang hadir diharapkan untuk tetap menerapkan prokes dan tidak menggunakan plastik sekali pakai.

BACA JUGA:  Wagub Cok Ace Matur Piuning di Pura Mandara Giri Semeru Agung Lumajang

 

“Secara tatwa pelaksanaan upakara tetap sama, dan untuk tahun ini tidak dilaksanakan pembatasan sebagaimana tahun sebelumnya, sehingga dalam pujawali Ida Bhatara Nyejer selama 3 hari, hal itu karena PPKM sudah resmi dicabut, namun pemedek diharapkan tetap disiplin dan tidak menggunakan plastik sekali pakai,” ujarnya.

 

Dia menyampaikan bahwa umat dapat tangkil ke pura hingga Penyineban atau hari terakhir pujawali yakni pada Selasa (17/1) mendatang.

 

Sementara Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara didampingi Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Winawa usai persembahyangan mengatakan bahwa pelaksanaan Bhakti Piodalan ini dilaksanakan sebagai wujud sradha bhakti umat kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa untuk menciptakan kerahayuan jagat.

 

Karenanya sudah sepatutnya seluruh elemen masyarakat, utamanya krama untuk menjadikan ini sebagai sebuah momentum dalam menjaga keharmonisan antara parahyangan, palemahan, dan pawongan sebagai impelementasi dari Tri Hita Karana

 

“Dengan pelaksanaan upacara ini mari kita tingkatkan rasa sradha bhakti kita sebagai upaya menjaga harmonisasi antara parahyangan, pawongan, dan palemahan sebagai impelementasi Tri Hita Karana,” ujar Jaya Negara sembari mengucapkan Rahajeng Rahina Kuningan bagi umat se-Dharma. (red)

 

 

IKUTI KAMI DI GOOGLE NEWS UNTUK INFORMASI LEBIH UPDATE

Shares: