Purnama Karo dan Tumpek Uduh, Ini Daftar Rahinan Jelang Akhir Bulan Agustus 2024
Rahinan September 2024 Cukup Padat

 Purnama Karo dan Tumpek Uduh, Ini Daftar Rahinan Jelang Akhir Bulan Agustus 2024 Rahinan September 2024 Cukup Padat

ilustrasi gambar kalender Bali 2024/ balikonten

 

 

DENPASAR, BALIKONTEN.COM – Galungan diawali ketika Tumpek Uduh datang, dimana akhir 2024 tepatnya pada Sabtu, 31 umat Hindu melaksanakan Tumpek Bubuh.

 

Selain itu, jelang akhir bulan ini juga masih akan melalui beberapa rahinan seperti Sasih Karo pada Senin, 19 Agustus 2024.

 

Lalu Kajeng Kliwon Uwudan terjadi pada 21 Agustus dan Buda Kliwon Gumbreg juga terjadi pada waktu yang sama.

BACA JUGA:  Bule Menari Dengan Pose Tidak Pantas di Pura Pengubengan Besakih Ditangkap

Selain itu, umat juga sepatutnya mempersiapkan diri untuk menyambut rahinan Hindu sepanjang bulan nanti.

 

Galungan dan akan terjadi pada akhir bulan yakni Galungan pada Rabu, 25 dan Kuningan pada Sabtu, 5 2024.

 

Dan berikut adalah daftar raihinan Agustus 2024 akhir.

 

19 Agustus 2024. Purnama.

 

21 Agustus 2024. Kajeng Keliwon Uwudan.

BACA JUGA:  Yayasan Belog Bali Ngayah di Pura Besakih, Pijat Pengayah dengan Minyak Ramuan Usadha Bali

21 Agustus 2024. Buda Keliwon Gumbreg.

 

31 Agustus 2024. Tumpek Uduh/Pengatag/Pengarah/Bubuh. Hari ini merupakan peringatan “Kemakmuran’

 

Daftar Rahinan September 2024

 

2 September 2024. Soma Paing Warigadean. Memuja Ida Sang Hyang Widi/Bhatara Brahma dan menghaturkan sesaji di merajan/sanggah kemulan.

BACA JUGA:  Kamajaya dan Derman Bagian, Ini Dewasa Ayu Menikah Oktober 2024

3 September 2024. Tilem.

 

4 September 2024. .

 

6 September 2024. Hari Bhatara Sri.

 

10 September 2024. Anggar Kasih Julungwangi. Hari ini juga disebut Anggar Kasih Penguduhan yang bertujuan untuk memulai mengadakan pembersihan pada tiap-tiap Parhyangan dalam rangka menyambut hari Galungan.

 

17 September 2024. Purnama.

 

19 September 2024. . Pada hari ini juga disebut Parerebon, turunlah semua Bhatara ke dunia. Mengaturkan pengeresikan dab canang raka di merajan/paibon.

BACA JUGA:  Imigrasi Ngurah Rai Pulangkan Dua Red Notice Interpol, Apa Itu Red Notice?

20 September 2024. Kajeng Keliwon Uwudan.

 

20 September 2024. Sugihan Bali. Manusia hendaknya memohon kesucian, pembersihan lahir batin kehadapan semua Bhatara. Menghaturkan pengeresikan serta runtutannya di merajan/paibon.

 

22 September 2024. Hari Penyekeban. Pada hari ini sebaiknya waspada dan hati-hati serta menguatkan iman agar tidak tergoda, kena pengaruh Sang Bhuta Galungan. Penyekeban berarti berusaha untuk menguasai/mengendalikan diri.

 

23 September 2024. Penyajaan Galungan. Perlu berhati-hati dan mawas diri karena adanya pengaruh dari Sang Bhuta Dunggulan.

BACA JUGA:  Soal Jero Mangku Duel dengan Bule di Ubud, Begini Kronologinya

24 September 2024. Penampahan Galungan. Pada hari ini dikuasai oleh Sang Bhuta Amengkurat. Oleh karenanya setelah matahari terbenam dialakukan upacara biakala (mabiakala) agar tetap terhindar dari pengaruh Kala Tiganing Galungan yang dilakukan di halaman rumah. Saat ini juga dipasang penjor lengkap dengan segala hiasannya.

 

25 September 2024. Hari Raya Galungan. Hari ini merupakan peringatan atas terciptanya alam semesta beserta isinya dan kemenangan dharma melawan adharma. Umat Hindu melakukan persembahan kehadapan Sang Hyang Widi dan Dewa/Bhatara dengan segala manifestasinya sebagai tanda puji syukur atas rahmatnya serta untuk keselamatan selanjutnya. Sedangkan penjor yang dipasang di muka tiap-tiap perumahan merupakan persembahan kehadapan Bhatara Mahadewa yang berkedudukan di Gunung Agung.

 

26 September 2024. Manis Galungan. Melakukan upacara nganyarin/penyucian di merajan/sanggah kemulan yang ditujukan kehadapan Hyang Kawitan dan Leluhur.

BACA JUGA:  Menparekraf Apresiasi "Album Jernih" Gaungkan Nilai Enterpreneur Qurani Melalui Musik

28 September 2024. Pemaridan Guru. Kembalinya para Dewa ke Sunyaloka dengan meninggalkan kesejahteraan dan panjang umur pada umatnya. Pada hari ini dilakukan upacara keselamatan, bersembahyang dengan maksud menghaturkan suksma dan mohon penugrahan kerahayuan.

 

29 September 2024. Ulihan. Pada hari ini menghaturkan canang raka dan runtutannya kehadapan Bhatara-Bhatari. Beliau kembali ke singgasana/Kahyangan masing-masing.

 

30 September 2024. Pemacekan Agung. Hari ini dilakukan pemujaan terhadap Sang Hyang Widi/Sang Hyang Prameswara dengan menghaturkan upacara memohon keselamatan. Sore hari (sandikala) dilakukan upacara segehan di halaman rumah dan di muka pintu pekarangan rumah yang ditujukan kepada Sang Kala Tiga Galungan beserta pengiringnya agar kembali dan memberi keselamatan.

 

***

 

IKUTI KAMI DI GOOGLE NEWS UNTUK INFORMASI LEBIH UPDATE

error: Content is protected !!