Ramalan Harian Aquarius, Radang Tenggorokan dan Perlu Keberanian
Ini Makna Nasi Kuning yang ada di Banten Kuningan
DENPASAR, BALIKONTEN.COM – Hari raya Kuningan terjadi 10 hari setelah dilaksanakannya Galungan.
Tepatnya pada Saniscara Kliwon Wuku Kuningan, rainan ini juga dikenal sebagai Tumpek Kuningan.
Umat Hindu seperti biasanya melaksanakan persembahyangan namun yang membedakan adalah pelaksanaannya yang lebih pagi hingga siang hari saja.
Selain itu, dalam banten yang dihaturkan juga ada sedikit perbedaan yakni adanya nasi kuning.
Nasi kuning ini pada masing-masing wilayah berbeda ada yang menghaturkan nasi kuning basah ada yang kering.
Lantas apa sebenarnya makna dari nasi kuning pada hari raya Kuningan di Bali?
Berikut adalah penjelasannya sebagaimana dirangkum dari beragam sumber.
Tuhan atau Ida Sang Hyang Widhi digambarkan dalambanten yang dihaturkan pada saat Kuningan berupa tebog, selanggi, nasi kuning, tamiang, ter, endongan dan kolem.
Ini semua adalah perlambang anugrah dan juga perjuangan untuk mendapatkan keselamatan, kesejahteraan dan ketahanan.
Secara arti, Kuningan berasal dari kata yakni Kuning yang mengacu pada warna dan juga diartikan sebagai kemakmuran.
Tak hanya itu, Kuningan ini juga diartikan sebagai sebuah kepradnyanan atau kepintaran.
Tak hanya nasi kuning, saranan seperti banten tebog, selanggi, endongan dan tamian adalah saranan upacara pelaksanaan rahinan yang hanya ditemukan ketika raihinan Kuningan. ***