Ini Makna Nasi Kuning yang ada di Banten Kuningan

 Ini Makna Nasi Kuning yang ada di Banten Kuningan

selanggi sebagai tempat untuk menaruh nasi kuning pada banten Kuningan di Bali/ Cempaka Widya/ YouTube/ Balikonten

 

 

DENPASAR, Hari terjadi 10 hari setelah dilaksanakannya .

 

Tepatnya pada Saniscara Wuku Kuningan, ini juga dikenal sebagai Kuningan.

 

Umat Hindu seperti biasanya melaksanakan persembahyangan namun yang membedakan adalah pelaksanaannya yang pagi hingga siang hari saja.

BACA JUGA:  Melaksanakan Tumpek Wariga, Ini Dewa yang Dipuja, 25 Menuju Galungan

Selain itu, dalam yang dihaturkan juga ada sedikit perbedaan yakni adanya nasi kuning.

 

Nasi kuning ini pada masing-masing wilayah berbeda ada  yang menghaturkan nasi kuning basah ada yang kering.

 

Lantas apa sebenarnya makna dari nasi kuning pada hari  raya Kuningan di ?

BACA JUGA:  Melukat di Pura Goa Peteng, Terbentuk oleh Alam dan Sempat Digunakan Sebagai Kebutuhan Sehari-hari

Berikut adalah penjelasannya sebagaimana dirangkum  dari beragam sumber.

 

Tuhan atau Ida Sang Hyang Widhi digambarkan dalambanten yang dihaturkan pada saat Kuningan berupa tebog, selanggi, nasi kuning, tamiang, ter, endongan dan kolem.

 

Ini semua adalah perlambang anugrah dan juga perjuangan untuk mendapatkan keselamatan, kesejahteraan dan ketahanan.

 

Secara arti, Kuningan berasal dari kata yakni Kuning yang mengacu pada warna dan juga diartikan sebagai kemakmuran.

BACA JUGA:  Ketahui Banten yang Digunakan untuk Tumpek Krulut, Saniscara Kliwon Hari Kasih Sayang

Tak hanya itu, Kuningan ini juga diartikan sebagai sebuah kepradnyanan atau kepintaran.

 

Tak hanya nasi kuning, saranan seperti banten tebog, selanggi, endongan dan tamian adalah saranan upacara pelaksanaan rahinan yang hanya ditemukan ketika raihinan Kuningan. ***

 

IKUTI KAMI DI GOOGLE NEWS UNTUK INFORMASI LEBIH UPDATE

error: Content is protected !!