DENPASAR, BALIKONTEN.COM – Purnama Ketiga merupakan bulan penuh yang jatuhnya pada bulanketiga berdasarkan perhitungan Kalender Bali.
Rahinan yang masuk dalam Naimitika Karma itu datang setiap 15 hari sekali dan juga diikuti dengan sasih yang sedang berjalan.
Purnama juga dikenal dengan Sukla Paksa, diketahui bahwa saat rahinan itu tiba, Sang Hyang Candra tengah melakukan payogan.
Lontar Sundarigama menyebutkan tentang Purnama sebagai berikut:
Mwah hana pareresiknira sang hyang rwa bhineda, makadi sang hyang surya candra, yatika nengken purnama mwang tilem, ring purnama sang hyang ulan mayoga, yan ring tilem sang hyang surya mayoga.
Terjemahannya sebagai berikut:
Adalah hari penyucian untuk Dewasa Matahari dan Dewasa Bulan, ia juga dikenal sebagai Sang Hyang Rwa Bhineda yakni ketika Tilem dan Purnama.
Ketika Purnama tiba, maka Sang Hyang Wulan atau Candra tengah melakukan payoga. Namun disaat Tilem, maka Sang Hynag Surya tengah beryoga.
Dalam dalam lontar yang sama disebutkan:
Samana ika sang purohita, tkeng janma pada sakawanganya, wnang mahening ajnana, aturakna wangi-wangi, canang nyasa maring sarwa dewa, pamalakunya, ring sanggat parhyangan, laju matirta gocara, puspa wangi.
Selain itu, Purnama adalah waktu untuk menyucikan diri secara lahir dan bhatin. Sebab itu semua orang hendaknya wajin melaksanakan penyucian diri dengan menghaturkan canang wangi-wangi, canang yasa dan dihaturkan kepada para dewasa.
Pemujaan dilakukan di Sanggah dan juga Prahyangan dan dilanjutkan dengan nunas tirta. Tak hanya itu, ketika Purnama tiba juga baik digunakan untuk berdana punia atau sedekah.
Hal ini disebutkan pada Sarasamuscaya, 170 yang bunyinya sebagai berikut:
Amatsaryam budrih prahurdanam dharma ca samyamam,
wasthitena nityam hi tyage tyasadyate subham.
Nihan tang dana ling sang Pandita, ikang si haywa kimburu,
Ikang si jenek ri kagawayaning dharmasadhana,
apan yan langgeng ika, nitya katemwaning hayu,
pada lawan phalaning tyagadana.
Artinya sebagai berikut:
Yang dikatakan sebagai dana atau sedekah kata sang pandika adalah sifat yang tidak dengki atau iri hati, yang tahan berbuat kebajikan atau dharma.
Sebab itulah senantiasa keselamatan akan didapatkan jika dilakukan secara terus menerus. Pahalanya sama dengan amal yang berkelimpahan.
Itulah penjelasan tentang Purnama Ketiga yang perlu diketahui oleh umat Hindu sebagaimana dirangkum dari beragam sumber. ***