Jembrana, Balikonten.com – Sebanyak 2.000 paket sembako Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) diserahkan kepada masyarakat di Kabupaten Jembrana. Bantuan ini juga menyasar korban bencana banjir yang terjadi Oktober 2022 lalu.
Bantuan tersebut disalurkan oleh Anggota Komisi XI DPR RI I Gusti Agung Rai Wirajaya, bersama perwakilan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Asisten Direktur Bank Indonesia Provinsi Bali, Beny Okta Tutuarima pada Jumat 2 Desember 2022, Sekretariat DPC PDIP Jembrana, Jl. Ngurah Rai, Jembrana.
Simbolis sembako diserahkan oleh perwakilan warga, disaksikan tokoh masyarakat dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jembrana.
Bantuan ini merupakan realisasi permohonan Tanggap Darurat Bencana yang diajukan oleh Nata Bumi Lestari, Jembrana. Salah satu penerima, Made Jimbariani dari Desa Penyaringan mengucapkan terimakasih kepada Bank Indonesia dan ARW.
“Suksma niki bantuannyane pak. (Terimakasih atas bantuannya pak),” ungkapnya setelah menerima paket sembako yang terdiri dari mie instan, beras dan minyak goreng.
Dalam pidatonya, ARW mengungkapkan keprihatinannya terhadap bencana di Jembrana belum lama ini. Menurutnya ini menjadi momen untuk kembali menata kawasan hutan, dan mencegah pembabatan hutan.
“Bantuan dari Bank Indonesia pusat untuk membantu saudara-saudara kita di Jembrana agar mereka tetap survive setelah mengalami musibah bencana banjir bandang,” ujar ARW dalam sambutannya.
Bank Indonesia sebagai mitra kerja Komisi XI menurut ARW, berupaya berperan aktif dalam membantu masyarakat melalui Program Sosial Bank Indonesia.
“Kita support mereka agar bersemangat dan bangkit dari musibah ini, agar tidak lama bersedihnya,” tegas ARW.
Sementara Asisten Direktur Bank Indonesia Provinsi Bali, Beny Okta Tutuarima berharap bantuan ini dapat meringankan beban masyarakat khususnya yang tertimpa musibah bencana alam.
Ketua DPRD Jembrana, Ni Made Sri Sutharmi, menyampaikan Pemerintah Kabupaten Jembrana melalui Bupati Jembrana telah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Bali untuk mempercepat penanganan khususnya bagi puluhan KK yang tempat tinggalnya terdampak banjir bandang.
Dia menyebut ada 4 kecamatan di Kabupaten Jembrana dilanda musibah banjir bandang beberapa waktu lalu. Keempat kecamatan itu, yakni Kecamatan Mendoyo, Kecamatan Jembrana, Kecamatan Negara, dan Kecamayan Melaya.
Banjir bandang itu juga mengakibatkan 7 jembatan hancur bahkan kata Sri Sutharmi ada jembatan sampai hilang diterjang banjir sehingga mengakibatkan sebagian masyarakat terisolir. “Dari 90 KK yang terdapat, ada 30 KK yang paling parah,” tutupnya. (red)