Ekonomi

Rupiah Kian Melemah, Ancam Inflasi Produk Impor

Putu Ngurah Suyatna Yasa Pengamat Ekonomi Sebut Beberapa Faktor Penyebab Daya Beli Turun/ balikonten

DENPASAR, BALIKONTEN.COM – Nilai tukar rupiah terhadap dolar kian melemah. Saat ini hampir menyentuh Rp17 ribu. Kondisi ini mengacam terjadi inflasi pada produk impor.

Pengamat Ekonomi dari Universitas Warmadewa, Dr. Putu Ngurah Suyatna Yasa, SE., M.Si, Selasa (8/4/2025) mengatakan, naiknya nilai tukar dolar membuat tingginya harga produk-produk impor. “Dampaknya ke inflasi. Impor produk kita juga tidak sedikit,” katanya.

Hal senada juga diungkapkan Pengamat Ekonomi dari Universitas Pendidikan Naisonal (Undiknas) Prof. Dr. Ida Bagus Raka Suardana, S.E., MM. Nilai tukar rupiah terhadap dolar yang saat ini hampir Rp17 ribu. Bahkan menurutnya kenaikan nilai tukar dolar mungkin bisa terus berlanjut.

Disisi lain, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang mengalami penurunan. Kondisi ini membuat makro ekonomi secara nasional mengalami tekanan.

“Situasi sekarang ini tekanan berat. Mekro ekonomi secara nasional, IHSG menurun, rupiah juga mengalami penurunan yang sudah mendekati Rp17 ribu dan bisa diperkirakan sampai Rp20 ribu,” katanya.

Kondisi perekonomian nasional dan global dikatakannya tentu akan berpengaruh terhadap perekonomian Bali. Terlebih Bali sangat bergantung pada pariwista.

Terlebih okupansi atau tingkat hunian kamar hotel yang juga terkoreksi. Makin memperparah keadaan. “Harapannya pada Libur Lebaran okupansi bisa naik. Malah tidak,” ujarnya.

Menurutnya pariwisata Bali ini harus bisa dijaga. Terutama dari keberlangsungan budaya dan alamnya.

Demikian dengan adanya vila tak berijin yang membuat potensi pajak hotel dan restoran (PHR) daerah hilang, harus bisa ditegakan.

***

 

IKUTI KAMI DI GOOGLE NEWS UNTUK INFORMASI LEBIH UPDATE

Shares: