DENPASAR, BALIKONTEN.COM – Salah satu aspek menarik dari kalender Bali adalah perhitungan kelahiran berdasarkan kombinasi Sapta Wara (hari dalam seminggu), Panca Wara (pasaran), dan Wuku. Dalam artikel ini, kita akan mengupas tuntas kelahiran Soma Kliwon Wuku Krulut, sebuah kombinasi istimewa yang membawa watak, karakter, dan makna mendalam bagi mereka yang lahir pada hari tersebut. Mari kita jelajahi bersama!
Mengenal Soma Kliwon Wuku Krulut
Dalam sistem penanggalan Bali, Soma merujuk pada hari Senin dalam Sapta Wara, sedangkan Kliwon adalah salah satu dari lima pasaran dalam Panca Wara. Sementara itu, Wuku Krulut merupakan salah satu dari 30 wuku dalam siklus kalender Bali yang berlangsung selama 210 hari. Kombinasi ini bukan sekadar penanda waktu, tetapi juga diyakini membawa pengaruh pada kepribadian, perilaku, dan peruntungan seseorang.
Menurut tradisi Bali, kelahiran pada Soma Kliwon Krulut sering dikaitkan dengan hari otonan, yaitu peringatan kelahiran berdasarkan kalender Bali yang dirayakan setiap 210 hari. Otonan bukanlah sekadar “ulang tahun”, melainkan momen sakral untuk mensyukuri kehidupan dan merenungkan perjalanan jiwa.
Watak Positif Kelahiran Soma Kliwon Krulut
Berdasarkan sumber terpercaya seperti kalenderbali.info, orang yang lahir pada Soma Kliwon Wuku Krulut memiliki sejumlah karakter positif yang menonjol. Mereka dikenal sebagai pribadi yang:
-
Pandai Memecahkan Masalah: Individu dengan weton ini memiliki kemampuan analitis yang baik, mampu menemukan solusi kreatif di tengah situasi sulit.
-
Pemaaf dan Tidak Pendendam: Sifat lemah lembut dan hati yang damai membuat mereka mudah memaafkan kesalahan orang lain, menjadikan mereka sosok yang disukai di lingkungan sosial.
-
Sopan Santun dan Lembut: Tutur kata dan perilaku mereka mencerminkan kehalusan budi pekerti, sehingga sering dianggap pantas dan menyenangkan.
-
Rela Berkorban: Mereka memiliki jiwa sosial yang tinggi, tak segan mengorbankan waktu atau tenaga demi membantu orang lain.
-
Menarik Perhatian: Baik pria maupun wanita, mereka yang lahir pada hari ini sering menjadi pusat perhatian karena pesona alami dan kemampuan bersosialisasi.
-
Cekatan Setelah Berkeluarga: Ketika memasuki kehidupan rumah tangga, mereka dikenal semakin giat dan terampil dalam menyelesaikan tugas sehari-hari.
Sifat-sifat ini menjadikan individu kelahiran Soma Kliwon Krulut sebagai pribadi yang harmonis dan mudah diterima di berbagai kalangan.
Watak Kurang Baik dan Cara Menyikapinya
Namun, tak ada gading yang tak retak. Menurut kalenderbali.info, ada beberapa sifat kurang positif yang mungkin melekat pada kelahiran Soma Kliwon Krulut, seperti:
-
Pemarah: Meski tidak selalu terlihat, emosi mereka bisa meledak jika dipicu oleh situasi tertentu.
-
Sulit Mengendalikan Diri: Ketika amarah muncul, mereka kadang kesulitan menahan diri, yang dapat memengaruhi hubungan dengan orang lain.
Untuk menyeimbangkan sifat ini, penting bagi mereka untuk belajar teknik pengendalian emosi, seperti meditasi atau refleksi diri. Budaya Bali sendiri menawarkan banyak cara, seperti mengikuti upacara otonan atau melibatkan diri dalam kegiatan spiritual, untuk menetralkan energi negatif dan memperkuat sisi positif.
Makna Spiritual dan Budaya
Kelahiran Soma Kliwon Wuku Krulut juga memiliki kaitan erat dengan nilai spiritual. Wuku Krulut diasosiasikan dengan Dewa Wisnu, salah satu manifestasi Ida Sang Hyang Widhi Wasa yang melambangkan pemeliharaan dan kasih sayang. Dalam konteks ini, hari Tumpek Krulut—yang jatuh pada Saniscara (Sabtu) Kliwon Wuku Krulut—dianggap sebagai “Hari Kasih Sayang” versi Bali. Pada hari ini, umat Hindu di Bali memuja keharmonisan dan cinta kasih, tidak hanya antarmanusia, tetapi juga terhadap alam semesta.
Menurut Prof. Dr. Drs. I Made Surada, MA, dari Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar, kata “Krulut” berasal dari “lulut” yang berarti kasih sayang. Ini menegaskan bahwa kelahiran pada wuku ini membawa energi kepekaan dan kelembutan hati, yang selaras dengan nilai-nilai kearifan lokal Bali.
Peruntungan dan Jatah Hidup
Dalam tradisi wariga Bali, peruntungan seseorang juga dipengaruhi oleh jumlah urip (nilai energi) dari hari kelahiran. Soma memiliki urip 4, sedangkan Kliwon bernilai 8, sehingga totalnya 12. Jatah hidup dihitung dengan mengalikan angka ini dengan 6, menghasilkan 72 tahun sebagai perkiraan umur menurut perhitungan tradisional. Tentu saja, ini hanyalah ramalan simbolis, dan umur panjang sesungguhnya bergantung pada gaya hidup, kesehatan, dan kehendak Ilahi.
Peruntungan hidup menurut Pal Sri Sedana juga menarik untuk dicermati. Misalnya:
-
Umur 0-12 tahun: Nilai 1, menandakan penghasilan atau keberuntungan yang masih terbatas.
-
Umur 13-18 tahun: Nilai 0, mengindikasikan kemungkinan tantangan atau kesulitan.
Namun, ramalan ini bukanlah takdir mutlak. Dengan usaha, doa, dan kearifan dalam menjalani hidup, seseorang dapat mengubah arah peruntungannya menjadi lebih baik.
Relevansi di Kehidupan Modern
Meski berakar dari tradisi kuno, perhitungan kelahiran Soma Kliwon Wuku Krulut tetap relevan di era modern. Banyak masyarakat Bali yang masih mempertimbangkan weton ini untuk menentukan hari baik, seperti memulai usaha, membangun rumah, atau bahkan merencanakan pernikahan. Lebih dari itu, pemahaman tentang watak kelahiran membantu seseorang mengenali kekuatan dan kelemahan diri, sehingga dapat menjalani hidup dengan lebih bijaksana.
Penutup
Kelahiran Soma Kliwon Wuku Krulut membawa pesona unik, dari sifat pandai dan pemaaf hingga jiwa yang penuh kasih sayang. Meski ada sisi kurang positif seperti sifat pemarah, ini dapat diatasi dengan kesadaran diri dan pendekatan spiritual yang kental dalam budaya Bali. Lewat peringatan otonan, pemujaan pada Dewa Wisnu, dan nilai kasih sayang dari Tumpek Krulut, weton ini mengajarkan kita untuk hidup harmonis dengan sesama dan alam sekitar.
***