Bali Tanpa Internet dan Siaran TV Selama Nyepi 2025, Komdigi Pastikan Dukungan Penuh
Buleleng Perluas Jangkauan Internet untuk Dukung Digitalisasi Layanan Publik dan Pariwisata/ balikonten
DENPASAR, BALIKONTEN.COM – Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) memastikan layanan internet, siaran televisi (TV), dan radio akan dihentikan sementara di seluruh wilayah Pulau Dewata. Kebijakan ini merupakan wujud dukungan terhadap permintaan Pemerintah Provinsi Bali demi menjaga kekhidmatan perayaan Nyepi tahun caka 1947 yang jatuh pada Sabtu, 29 Maret 2025.
Pemadaman Layanan Selama 24 Jam
Direktur Jenderal Infrastruktur Digital Komdigi, Wayan Toni Supriyanto, menjelaskan bahwa penghentian layanan telekomunikasi dan penyiaran akan berlangsung selama 24 jam penuh, mulai 29 Maret 2025 pukul 06.00 Wita hingga 30 Maret 2025 pukul 06.00 Wita. “Selama periode itu, semua layanan seperti internet dan siaran TV maupun radio akan benar-benar berhenti,” ungkap Wayan dalam keterangannya kepada Antara, Kamis (20/3).
[irp]
Kebijakan ini bukan hal baru di Bali. Setiap tahun, saat Nyepi tiba, pulau ini “beristirahat” dari hiruk-pikuk digital untuk menghormati tradisi dan ibadah umat Hindu. Tanpa akses internet dan siaran, suasana hening diharapkan membantu masyarakat fokus pada esensi Nyepi.
Menghormati Tradisi Catur Brata Penyepian
Nyepi bukan sekadar hari libur, melainkan momen sakral bagi umat Hindu. Selama 24 jam, mereka menjalankan Catur Brata Penyepian, empat pantangan yang meliputi:
- Amati Geni: Tidak menyalakan api, lampu, atau barang elektronik.
- Amati Karya: Tidak melakukan aktivitas fisik, baik di dalam maupun luar rumah.
- Amati Lelungaan: Tidak bepergian ke mana pun.
- Amati Lelanguan: Tidak menikmati atau mengadakan hiburan.
Dengan mematikan layanan internet dan siaran TV, Komdigi ingin memastikan umat Hindu bisa menjalankan ibadah tanpa gangguan. “Kami harap langkah ini mendukung kekhidmatan Nyepi tahun ini,” tambah Wayan.
[irp]
Koordinasi dengan Operator dan Penyiaran
Menteri Komdigi, Meutya Hafid, menegaskan bahwa pihaknya akan segera mengeluarkan surat edaran kepada seluruh operator telekomunikasi dan penyelenggara penyiaran. “Instruksi ini tidak hanya berlaku untuk operator seluler, tapi juga stasiun TV dan radio. Selama sehari penuh, layanan mereka akan kami minta untuk dihentikan,” ujar Meutya.
Langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam menjaga harmoni antara teknologi dan tradisi. Bali, yang dikenal sebagai destinasi wisata dunia, akan benar-benar “offline” untuk menghormati nilai budaya dan spiritual yang telah dijunjung turun-temurun.
[irp]
Nyepi 2025: Lebih Khusyuk Tanpa Gangguan Digital
Pemadaman sementara ini bukan hanya soal kepatuhan pada aturan, tetapi juga tentang memberikan ruang bagi refleksi dan ketenangan. Bagi wisatawan yang berkunjung ke Bali saat Nyepi, ini jadi kesempatan langka untuk merasakan kedamaian pulau tanpa distraksi digital. Dengan dukungan penuh dari Komdigi, Nyepi 2025 di Bali diharapkan berjalan lancar, khusyuk, dan penuh makna.
***