Bhawati Pelita Sah Jadi Sulinggih, Prosesi Apodgala Dihadiri Lintas Agama, Puri Hingga Keraton

 Bhawati Pelita Sah Jadi Sulinggih, Prosesi Apodgala Dihadiri Lintas Agama, Puri Hingga Keraton

DENPASAR, .COM – Ida Bhawati I Made Pelita dan istri, Ida Bhawati Pasek Istri Ni Nengah Sri Hartini sah menjadi Sulinggih setelah menjalani prosesi Apodgala pada 11 Agustus .

 

 

Prosesi itu berlangsung di kediamannya Jl. Sekar Jepun VIII C Nomor 25, Kesiman, yang sekarang bergelar Griya Sakti Giri Kencana Manik Mas.

 

 

Kini keduanya diberi abiseka, Ida Pandita Mpu Dwija Acharya Wasista Dharma Manik Mas dan Ida Pandita Mpu Istri Dwija Acharya Laksmi Sadhu Dharma Manik Mas.

 

 

Ida Wasista Sekar Jepun, begitu ia kini dipanggil resmi dan sah menjadi Sulinggih secara agama dan . Legalitas kesulinggihan telah diberikan langsung oleh Ketua Kota Denpasar, Made Arka didampingi Denpasar.

 

Ketua Bali, Nyoman Kenak yang turut hadir dalam kesempatan itu mengucap selamat kepada Ida Wasista di Sekar Jepun yang telah menempuh jalan pengabdian kepada umat.

 

 

“Saya meyakini beliau dapat segera beradaptasi dengan sesana sulinggih, yakni terikat terhadap Catur Bandana Dharma. Soal puja dan argapatra, saya meyakini tidak diragukan lagi, karena intelektual beliau sangat terasah karena sebelumnya adalah abdi negara,” ungkap Kenak usai penyerahan SK.

 

Prosesi Apodgala ini dipimpin tiga Sulinggih nabe, yakni Nabe Tapak Ida Pandita Mpu Nabe Daksa Manik Mas Desa Baha Banjar Bedil, Badung.

 

 

Nabe Waktra, Ida Pandita Mpu Nabe Putra Swadiaya Parama Cantika dari Griya Agung Pasek Kedampal, Badung. Dan Nabe Saksi Ida Pandita Mpu Nabe Putra Ananda Prateka Dukuh Prabu dari Griya Agung Prabu Pangkung Prabu, Tabanan.

BACA JUGA:  Agung Paramita Dewi Ajak Kaum Perempuan Waspadai Investasi Bodong

 

 

Prosesi Apodgala ini berlangsung istimewa karena turut dihadiri oleh puluhan Sulinggih di Denpasar, , I Gusti Ngurah Jaya Negara, dan tokoh lintas agama dari Pulau Jawa dan Sumbawa.

 

Di antaranya H.M. Yames, SH MH yang merupakan Wakil Ketua DPD Kongres Advokat Indonesia NTB, H.M Sumardhan SH, MH dan saudara dekat Ida Wasista Sekar Jepun yakni Asharuddin SE.

 

 

Terlihat sejumlah tokoh pengelingsir Puri Denpasar Pemecutan, serta Kraton Bhumi YM Sri Anglung Prabu Punto Djodjonagoro Cakra Bhuwana Girinatha beserta YM Kanjeng Putri Raden Ayu Dinar Retno Jenoli Kendal, Jawa Tengah dan Raja Diraja Ternate.

 

 

H.M . Yames, SH MH dalam pidatonya sangat terharu melihat perjalanan Ida Wasista yang selama ini sangat tulus. Sebagai kerabat dekat, dirinya mengucap selamat dan syukur kepada Tuhan, bahwa Ida Wasista Sekar Jepun diberikan kesempatan melakukan pengabdian.

 

Sementara Ida Wasista, dalam sesi wawancara menjelaskan tentang kehadiran tokoh-tokoh besar dari Sumbawa Barat, Puri dan Keraton.

 

 

Selama ini, dirinya tidak saja menjadi abdi negara, namun juga abdi umat di Bali maupun di luar Bali. Mengedepankan konsep tat wam asi, dirinya berhasil menerapkan konsep spiritual Hindu kepada umat lintas agama.

 

“Kita harus sadari, Indonesia ini cukup luas. Dan kita harus menjaga persatuan, dan konsep Tat Wam Asi yang Ida kedepankan dalam melayani umat,” ungkapnya. Setelah menjabat pendeta, kini Ida Wasista Sekar Jepun semakin banyak berbuat untuk umat.

 

 

Dirinya menginginkan memberi edukasi kepada umat Hindu dan lintas agama lainnya dengan tetap mengedepankan paham nasionalisme, untuk meningkatkan kecerdasan Sumber Daya Manusia, mengenal jati diri dan tidak membedakan umat dalam kebhinekaan. (red)

BACA JUGA:  Owner Babi Guling Candra Nyaleg di Denbar I, Usung Jargon "Bikin Generasi Cerdas"

 

 

IKUTI KAMI DI GOOGLE NEWS UNTUK INFORMASI LEBIH UPDATE

error: Content is protected !!