Desa Adat Sukawati Sukses Kukuhkan Bandesa Anyar dan Resmikan Purnana Pura Er Jeruk, Gubernur Bali Beri Apresiasi
Gianyar, Balikonten.com – Desa Adat Sukawati sukses Ngadegang Bandesa serta prajuru adat masa bakti 2021-2026, pada Sabtu (18/12), bertepatan Purnama Sasih Kapitu, di Pura Kahyangan Jagat Er Jeruk, Gianyar.
Pada momentum itu juga diresmiman purana atau catatan sejarah Pura Kahyangan Jagat Er Jeruk yang dilakukan langsung oleh Gubernur Bali Wayan Koster.
Ngadegang Bandesa merupakan acara pengukuhan kepala adat baru secara adat Bali, ditandai prosesi Jaya-jaya yang dipimpin oleh pendeta Hindu.
Dalam pidatonya, Gubernur mengapresiasi Desa Adat Sukawati yang menjaga nilai-nilai luhung desa adat, yang menjadi bagian penting dalam visi Pemprov Bali yakni Nangun Sat Kerti Loka Bali.
Ketua Panitia Pemilihan Bandesa, Made Arya Amitaba mengpresiasi peran Majelis Desa Adat Kabupaten Gianyar yang memasilitasi tahap-tahap pemilihan bandesa, hingga pengukuhan berlangsung.
Dia menjelaskan, Keputusan MDA Bali nomor 261/SK-P/MDA-PBali/XII/2021 menetapkan Ir. Made Sarwa MBA sebagai Bandesa Desa Adat Sukawati, serta prajuru adat periode 2021-2024.
Tahapan pemilihan bandesa berlangsung sejak Juni lalu, pada dilakukan pemilihan langsung oleh perwakilan krama pada 6 Oktober 2021 lalu.
“Seluruh banjar di Desa Adat Sukawati yang berjumlah 14 banjar, dengan 131 perwakilan krama memilih secara musyawarah mufakat dengan semangat persatuan,” ujarnya yang juga Dirut BPT Kanti.
Pemilihan dengan perwakilan itu sebagai implementasi pencegahan penularan Covid-19 yang telah diatur dalam Surat Edaran Nomor 006/SE/MDA-ProvBali/VII/2020.
Aturan itu tentang proses ngadegang bandesa adat atau sebutan lain dalam tatanan kehidupan era baru pada masa pandemi Covid-19.
Ir. Made Sarwa, Bandesa Desa Adat Sukawati periode 2021-2026 mengucapkan terimakasih atas kepercayaan yang diberikan oleh warga adat. Pada masa baktinya, dia berupaya melanjutkan program kerja bandesa sebelumnya.
Dalam program kerjanya, Sarwa merumuskan akan mengembangkan potensi desa yang berpijak kepada pengembangan yang selaras dan holistik.
Terdiri dari Perahyangan yakni berkaitan nilai ketuhanan, Palemahan yaitu tentang lingkungan dan Pawongan tentang peningkatan kualitas sumber daya manusia.
“Juga mempersatukan persepsi prajuru banjar dan prajuru desa dan pengayah desa dengan mengoptimalkan pemanfaatans seluruh potensi ekonomi untuk membangun dan mengembangkan Desa Adat Sukawati,” ungkapnya. (red)