Denpasar, Balikonten.com – Fakultas Pendidikan universitas Hindu Indonesia Denpasar menggelar Workshop Penijauan Kurikulum pada Senin 28 November 2022 di Aula Rektorat Unhi, Denpasar.
Kegiatan ini diikuti oleh para insan pendidik dari unsur komunitas seni, sekolah, universitas hingga Kementerian Keagamaan Provinsi Bali.
Tiga narasumber tampil dalam kegiatan ini, antara lain Dr. I Wayan Sukra Warpala, M.Sc., dari universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, dan Dekan fakultas Pendidikan Unhi Denpasar Dr. Drs. Wayan Paramartha, SH., M.Pd yang sekaligus membuka workshop.
Dalam paparannya, Paramartha menerangkan bahwa tujuan dari workshop ini adalah untuk memenuhi regulasi kurikulum KKNI berbasis Merdeka Belajar Kampus Merdeka atau MBKM dan upaya pengembangan kurikulum masing-masing prodi yang ada di fakultas Pendidikan sesuai dengan tuntutan Merdeka Belajar.

“Tujuan utama MBKM adalah adanya kebutuhan kondisi sekarang yang menuntut lulusan yang memiliki life skill hard skill yang beragam tidak selalu linear dengan kompetensi utama,” ujarnya.
Selain itu kegiatan ini juga bertujuan untuk agar mahasiswa Fakultas Pendidikan juga akan menetapkan hak belajar mahasiswa selama 3 semester untuk belajar di luar prodi. Hal itu sudah menjadi tuntutan pada kurikulum baru yang berbasis MBKM.
Paramartha menerangkan bahwa formulasi yang perlu diperhatikan bahwa kegiatan mbkm tidak menambah masa perkuliahan ataupun mengurangi masa perkuliahan.
“Ini penting, peninjauan kurikulum untuk menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan literasi dan siap terjun dalam dunia kerja dan mampu beradaptasi dengan masyarakat 5.0 yang semakin berkembang dan cepat di era milenial saat ini,” ungkapnya.
Dia menambahkan, workshop ini perguruan tinggi memiliki kurikulum yang sesuai dengan regulasi yang ada dan kondisi di Unhi.
Paramartha menyebut, MBKM merupakan kurikulum yang memberi kebebasan kepada mahasiswa untuk mengambil beberapa mata kuliah untuk memenuhi keterampilan yang dia miliki. Sehingga mampu bersaing di dunia kerja.
Ketua Panitia Dr. Ni Made Sukrawati S.Ag., M.Si. menerangkan, perubahan kurikulum KKNI menjadi Kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka bertujuan meningkatkan mutu pendidikan untuk mewujudkan mahasiswa yang unggul.
“Digelarnya workshop ini untuk meninjau kembali pelakasaan kurikulum yang telah dilaksanakan dosen-dosen, yaitu kurikulum MBKM,” ungkapnya. (red)