Pantangan Saat Rainan Pagerwesi, Lengkap dengan Banten dan Doa yang Digunakan
Puluhan Mahasiswa ITB Stikom Bali Lolos PPM ke Jawa
Denpasar, Balikonten.com – Sebanyak 20 mahasiswa ITB Stikom Bali dinyatakan lolos dan berhak mengikuti program pertukaran mahasiswa merdeka (PMM) tahun 2021 dalam rangka program Merdeka Belajar – Kampus Merdeka, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI.
Sebaliknya, ITB Stikom Bali juga menerima kedatangan 20 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi terkenal di Jawa dalam program yang sama.
Personal in Chargs (PIC) PMM ITB STIKOM Bali Dr. Evi Triandini menjelaskan, dari 20 mahasiswa ITB Stikom Bali tersebut, 18 orang mengikuti program PMM sedangkan dua orang lagi mengambil program Studi Independen Bersertifikat.
18 mahasiswa itu akan mengikuti pertukaran mahasiswa selama satu semester dimulai semester ganjil tahun 2021/2022. Jumlah SKS yang mereka bisa ambil selama semester tersebut adalah 20 SKS, rinciannya 10 SKS di kampus tujuan dan 10 SKS di ITB Stikom Bali atau kampus mitra.
“Saat ini mereka sedang menyususan rencana studi baik di kampus ITB STIKOM Bali maupun di kampus tujuan,” kata Evi Triandini di ITB Stikom Bali, Renom, Denpasar, Kamis (5/8).
Para mahasiswa peserta PMM akan mendapat beasiswa beruapa uang kuliah tunggal sebesar Rp 2.400.000, uang tiket pesawat PP dari Bali ke kampus tujuan, uang test Swab 2x, uang pemondokan Rp 500.000 / bulan, biaya hidup Rp 700.000 / bulan dan uang pulsa Rp 800.000 / semester.
Selain itu, ITB Stikom Bali juga akan memberikan intensif sebesar Rp 1.600.000 / mahasiswa sebagai biaya persiapan pemberangkatan.
“Rencana awal, para mahasiswa ini akan terbang ke kampus tujuan untuk mengikuti kuliah tatap muka secara langsung. Akan tetapi karena situasi pandemi Covid – 19 sehingga Kemendikbud Ristek memutusakan pelaksanaannya sementara secara daring (dalam jaringan),” kata Evi Triandini.
Sebelumnya, tercatat 38 mahasiswa ITB Stikom Bali mengajukan lamaran ke laman PPM untuk mengikuti program ini. Setelah melewati sejumah tahapan seleksai dan survey kebhinekaan, yang dinyatakan lolos sebanyak 20 orang.
“Dua mahasiswa atas nama Wayan Agus Hery Setiawan dan Deni Alfian Bouk mengambil program studi independen di perusahaan selama satu semester,” ujar Evi Triandini lagi.
Kebijakan Merdeka Belajar – Kampus Merdeka digelontorkan oleh Menteri Nadiem Makarim melalui Peraturan Mendikbud No. 3 Tahun 2020, memberikan hak kepada mahasiswa untuk 3 semester belajar di luar kampusnya melalui pertukaran mahasiswa untuk di dalam dan luar negeri maupun magang di berbagai perusahaan di dalam negeri. (red)