Denpasar, Balikonten.com – Sebanyak 15 ribu saksi yang merupakan kader militan Partai Golkar akan disebar untuk mengamankan suara pada hari penyoblosan, 9 Desember mendatang. Mereka akan disebar di 5650 Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang tersebar di 439 desa dan 37 kecamatan.
Di tingkat desa, Golkar sudah menyiapkan sebanyak 878 kordinator desa, dan 111 kordinator kecamatan dari 37 kecamatan dan total keseluruhan 6669 kordinator. Itu dikatakan Ketua Golkar Provinsi Bali I Nyoman Sugawa Korry dalam Rakornis Bidang Pemenangan pemilu DPD Partai Golkar Provinsi Bali, Selasa (10/11).
Dia mengaku yakin, bahwa para saksi ini akan bertugas secara optimal dan profesional. Sehingga dapat melaporkan data di TPS masing-masing secara valid melalui aplikasi rekap internal partai. “Tiap TPS sudah melengkapi saksi, dari kader militan. Kami yakin kalau saksi kerja profesional,” ujarnya dalam sambutan.
Sebelumnya, DPD Golkar Bali telah melakukan pelatihan terhadap saksi yang akan bertugas. Pelatihan dimulai sejak Jumat (6/11) lalu di Hotel Inna Heritage, Denpasar. Mereka dilatih oleh para pakar, di antaranya mantan-mantan pejabat KPU di Indonesia termasuk KPU Bali.
Dengan penyiapan saksi yang lebih matang ini, Sugawa optimis Golkar dapat mencapai target untuk merebut posisi eksekutif hingga 60 persen. “Bali (golkar red) saat ini belum berhasil memiliki Bupati dan Wakil Bupati.
Dulu pada tahun 2015 kita masih ada, 2017 ada tiga kabupaten, Badung, Gianyar dan Karangasem, dan sekarang semua tersapu PDIP,” ungkapnya.
Mewakili Ketua Umum Partai Golkar Air Langga Hartatro, Waketum Nurdin Halim memotivasi agar kader Golkar Bali terus meningkatkan solidaritas.
Mengedepankan kepentingan umum dibandingkan kepentingan pribadi. Dengan kekompakan itu, menurutnya, Golkar dapat meraih kemenangan dalam Pilkada 2020.
“Jika ingin berhasil perencanaan dan persiapan merupakan setengah dari kemenangan, begitu pula sebaliknya, kalau tidak ada perencanaan mateng maka itu merupakan setengah dari kekalahan,” tegasnya.
Nurdin mengajak kepada Badan Pengawas Pemilu (Bapilu) dan Badan Saksi Nasional (BSN) untuk bekerja keras.
“Kami harapkan badan pengawas dan badan saksi harus memahami tugas yang wajib dilaksanakan dalam pilkada nanti, tidak cukup bertugas ke TPS selesai pemungutan pulang. Namun bersama mengawal dan mengajak semja elemen masyarakat untuk memenangkan dalam pilkada nanti,” tegasnya.
Dalam kegiatan tersebut, turut hadir petinggi DPP Partai Golkar lainnya, seperti Gede Sumarjaya Linggih. Peserta lainnya, para pengurus dan kader DPD I Golkar Provinsi Bali, DPD II Golkar Kabupaten/ Kota dan AMPG dan KPPG. (801)