13/08/2025

MIMIH RATU! Dugaan Diskriminasi SARA di Bali, Berkas Lamaran Pekerjaan Pemuda Asal NTT Dicoret

Dugaan Diskriminasi SARA di Bali, Berkas Lamaran Pekerjaan Pemuda Asal NTT Dicoret

Dugaan Diskriminasi SARA di Bali, Berkas Lamaran Pekerjaan Pemuda Asal NTT Dicoret/ balikonten

DENPASAR, BALIKONTEN.COM – Sebuah video yang beredar luas di media sosial memicu perbincangan hangat. Dalam tayangan tersebut, tampak berkas lamaran kerja—termasuk ijazah—milik seorang pemuda asal Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), dicoret dengan tulisan yang kontroversial. Nama Frengki Dubu terlihat jelas di ijazah yang diberi tanda silang besar, disertai catatan “Tidak Nerima” dan “Tolak Sumba”.

Perlakuan ini langsung menuai kecaman dari publik, terutama warganet yang menilai tindakan tersebut mengarah pada diskriminasi SARA. Banyak yang mengecam keras tindakan perusahaan yang diduga berlokasi di Bali itu karena dianggap merendahkan pencari kerja dan memicu ketegangan berbasis suku, agama, ras, dan antargolongan.

Dinas Ketenagakerjaan Bali Turun Tangan

Menanggapi viralnya video tersebut, Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan ESDM Provinsi Bali, Ida Bagus Setiawan, menyatakan pihaknya tengah menyelidiki kejadian ini. Ia sudah menginstruksikan tim dari bidang Hubungan Industrial dan Penempatan Tenaga Kerja untuk menelusuri identitas perusahaan serta korban dalam video tersebut.

“Pelamar kerja sebaiknya segera melaporkan kejadian ini ke Dinas Ketenagakerjaan di wilayah tempat kejadian,” ujar Setiawan, Rabu (30/4/2025), saat dikonfirmasi.

Ia juga menegaskan pentingnya melengkapi laporan dengan dokumen dan data pendukung agar proses tindak lanjut bisa dilakukan secara maksimal. Selain itu, Setiawan menyoroti peran instansi pemberi izin usaha dalam melakukan pengawasan serta pembinaan terhadap perusahaan.

Flobamora Bali: Jangan Terprovokasi

Sementara itu, organisasi masyarakat NTT di Bali, Flobamora, ikut angkat bicara. Ketua Flobamora Bali, Herman Umbu Billy, meminta publik untuk tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang belum terverifikasi.

“Sekarang ini banyak fenomena orang membuat konten yang tujuannya belum tentu murni,” ungkap Billy, mengingatkan masyarakat untuk bersikap kritis.

Meski demikian, Billy menggarisbawahi bahwa jika Frengki merasa mengalami perlakuan diskriminatif, ia sangat dianjurkan untuk melapor ke Flobamora Bali. Organisasi ini, menurutnya, siap memberikan pendampingan dan perlindungan bagi warga NTT yang merantau dan bekerja di Pulau Dewata.

“Warga Bali dikenal terbuka dan toleran. Banyak saudara-saudara kami dari NTT yang bekerja dan hidup dengan baik di sini,” ujarnya.

 

 

IKUTI KAMI DI GOOGLE NEWS UNTUK INFORMASI LEBIH UPDATE

error: Content is protected !!