DENPASAR, BALIKONTEN.COM – Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Bali terus mendorong penguatan Sumber Daya Manusia (SDM) di sektor perbankan khususnya Bank Perekonomian Rakyat (BPR) di wilayah Provinsi Bali, guna mewujudkan industri BPR yang berintegritas, tangguh, dan berkontribusi untuk perekonomian daerah Bali.
Demikian disampaikan Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan OJK Provinsi Bali Ananda R. Mooy dalam sambutannya mewakili Kepala OJK Provinsi Bali pada kegiatan Sosialisasi Modul Induksi Karyawan Baru BPR. Kegiatan ini merupakan kolaborasi Deutsche Sparkassenstiftung für Internationale Kooperation (DSIK) Indonesia dengan DPD Perbarindo Bali yang dilaksanakan di Denpasar, Jumat (17/1).
“SDM yang kompeten merupakan pondasi dari produktivitas, inovasi dan keberhasilan perusahaan untuk mencapai kinerja BPR yang terus tumbuh, berdaya saing dan berkelanjutan,” kata Ananda.
Lebih lanjut, Ananda menekankan bahwa SDM BPR harus mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas layanan yang diberikan kepada nasabah. Melalui pelatihan induksi karyawan baru ini diharapkan dapat mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan SDM BPR serta dapat mengambil langkah-langkah perbaikan yang diperlukan.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Ketua DPD Perbarindo Bali I Ketut Komplit, Capacity Development and HR Advisor German Spakarssenstiftung Shenia Hamp, serta narasumber dari PT BPR Urban Bali dan PT BPR Bank Kertiawan.
Ketua DPD Perbarindo Bali I Ketut Komplit mengapresiasi pelaksanaan pelatihan ini. “Penguatan SDM BPR sangat penting, karena dengan SDM yang berkualitas maka akan mampu meningkatkan daya saing dan pelayanan yang lebih baik, sehingga bisnis BPR akan semakin tumbuh sehat, kuat dan berdaya saing,” ujar Ketut.
Capacity Development and HR Advisor German Spakarssenstiftung Shenia Hamp menyampaikan bahwa DSIK telah melakukan penelitian mengenai pelatihan untuk karyawan baru di BPR, dan hasilnya antara lain tingginya perputaran karyawan dan tidak adanya pelatihan induksi yang terstandarisasi untuk karyawan baru. Oleh karena itu, dipandang perlu untuk melaksanakan pelatihan ini sebagai rujukan bagi BPR dalam memperkuat SDM BPR.
Kolaborasi OJK dengan DSIK Indonesia dan DPD Perbarindo Bali selama tahun 2024 telah dilaksanakan melalui 7 pelatihan untuk BPR, meliputi pelatihan konsep keuangan bank, induksi karyawan baru, analisis kredit UMKM, transformasi digital, risk control self assessment, serta aspek hukum perkreditan.
Melalui sinergi OJK dengan DSIK Indonesia dan DPD Perbarindo Bali diharapkan dapat mendukung Ekosistem Industri Jasa Keuangan yang inklusif, inovatif dan berkelanjutan. ***