15/10/2025

Penulisan yang Benar untuk “Wali Kota” Menurut KBBI

begini penulisan kata wali kota menurut kamus besar bahasa indonesia

Bagaimana penulisan kata Wali Kota, dipisah atau disambung?/ Balikonten

 

DENPASAR, BALIKONTEN.COM – Ternyata masih banyak yang masih bingung tentang penulisan Wali Kota apakah dipisah atau disambung. Dalam artikel ini akan dibahas tentang pertanyaan itu. Dalam penulisan bahasa Indonesia yang baik dan benar, istilah wali kota sering kali menjadi bahan diskusi, terutama terkait penggunaan huruf kapital dan cara penyebutannya.

Untuk memahami kaidah yang tepat, kita perlu merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) serta Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). Berikut adalah pembahasan lengkap mengenai penulisan yang benar untuk istilah ini.

1. Penulisan yang Benar: Wali Kota

Menurut KBBI, istilah yang benar adalah wali kota, dengan wali dan kota ditulis terpisah. Hal ini berlaku karena wali adalah kata benda yang berarti “pemimpin” atau “penanggung jawab,” sedangkan kota adalah objek yang dipimpinnya. Oleh karena itu, keduanya tidak dilekatkan menjadi satu kata, seperti halnya menteri pendidikan atau gubernur provinsi.

[irp]

Contoh penggunaan yang benar:

  • Wali kota Bandung meresmikan taman baru di pusat kota.
  • Pada acara tersebut, wali kota memberikan pidato yang inspiratif.

2. Penggunaan Huruf Kapital

Penggunaan huruf kapital pada frasa wali kota mengikuti aturan dalam PUEBI, yaitu:

  • Ditulis dengan huruf kecil jika digunakan sebagai kata umum atau tidak merujuk pada nama jabatan tertentu.
    Contoh:

    • Setiap wali kota memiliki kewajiban untuk melayani masyarakat.
    • Ia bercita-cita menjadi wali kota suatu hari nanti.

[irp]

  • Ditulis dengan huruf kapital pada huruf awal kedua kata (Wali Kota) jika digunakan sebagai nama jabatan resmi yang melekat pada nama seseorang.
    Contoh:

    • Hari ini, Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menghadiri acara tersebut.
    • Wali Kota Denpasar sedang merencanakan proyek besar untuk tahun depan.

3. Kesalahan Umum dalam Penulisan

Banyak orang yang keliru menulis istilah ini dengan beberapa cara berikut:

  • Walikota (salah): Penulisan ini keliru karena kedua kata harus dipisahkan.
  • Wali Kota tanpa kapitalisasi sesuai konteks: Penggunaan kapital harus disesuaikan dengan fungsi kalimatnya.

4. Alasan Penulisan yang Tepat Penting

Penulisan yang sesuai dengan kaidah bahasa sangat penting, terutama dalam dokumen resmi, artikel berita, dan karya ilmiah. Kesalahan kecil seperti ini dapat mengurangi kredibilitas tulisan, terutama jika berhubungan dengan komunikasi formal.

[irp]

Penulisan istilah wali kota yang benar adalah dengan memisahkan kata wali dan kota, serta menyesuaikan kapitalisasi berdasarkan konteks penggunaan. Dengan memahami kaidah ini, kita tidak hanya menghormati aturan bahasa Indonesia tetapi juga meningkatkan kejelasan dan profesionalisme dalam berkomunikasi.

***

 

IKUTI KAMI DI GOOGLE NEWS UNTUK INFORMASI LEBIH UPDATE

error: Content is protected !!