Foto/ istimewa – Gubernur mengatakan Bali terus melakukan persiapan terkait rencana dibukanya Bali untuk menerima wisatawan nusantara pada 31 Juli mendatang.
Denpasar, BaliKonten.com – Mematangkan kesiapan Bali untuk menerima kunjungan wisatawan nusantara pada 31 Juli mendatang, Pemerintah Provinsi Bali terus mendengungkan penerapan tatanan kehidupan era baru kepada pengusaha pariwisata.
“Saat ini tengah gencar dilakukan sosialisasi sampai ke tingkat bawah bagi pelaku usaha pariwisata. Dan juga sudah dilakukan suatu proses sertifikasi bagi pelaku usaha di bidang pariwisata yang akan membuka aktivitas usahanya,” ujar Gubernur Bali, Wayan Koster, Rabu (22/7).
Itu ia ungkap ketika mengikuti webinar Reaktivasi Sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Memasuki Adaptasi Kebiasaan Baru yang dilaksanakan oleh Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi.
Pada kesempatan itu, Koster menegaskan, Bali telah mempersiapankan pembukaan kembali sektor pariwisata di Indonesia. Salah satunya mengendalikan penyebaran Covid-19. “Ini sedang kami kerjakan secara progresif dengan tim di provinsi maupun kabupaten/kota,” serunya.
Terkait penerapan tatanan kehidupan era baru, Koster telah menerbitkan Surat Edaran (SE) Gubernur Bali. Praktik di lapangan, setiap destinasi yang memenuhi standar akan diberikan sertifikat sebagai penanda layak dikunjungi.
Sebelumnya, Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan saat membuka webinar mengatakan pandemi Covid 19 sangat berdampak luas terhadap penurunan pariwisata dan perolehan devisa.
Berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS) pada bulan Mei mencatat pariwisata mengalami penurunan hampir 100 persen. Sebanyak 180 ribu tenaga kerja di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif merasakan dampak, 2.000 hotel mengalami pemberhentian operasional yang menyebabkan penurunan permintaan terhadap bahan baku produksi.
“Oleh karena itu mari kita sama-sama untuk memulai ini dengan mencoba melakukan pada turis domestik. Kita naikkan secara bertahap angka itu sampai ke 70 persen,” ujar Luhut.
Ia mengaku senang bahwa sudah mulai ada daerah seperti Bali yang mulai membuka secara bertahap pariwisatanya. Untuk itu, pemerintah daerah agar menjamin keselamatan pekerja wisata dan masyarakat sekitar serta mengingatkan untuk mematuhi protokol kesehatan.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama Kusubandio yang menjadi pembicara utama mengatakan syarat utama untuk kembali menghidupkan sektor pariwisata adalah dengan menjalankan protokol kesehatan.
Menparekraf meminta untuk tidak meremehkan wisata domestik. Menurutnya tahun 2018 sebanyak 8 juta wisatawan Indonesia menghabiskan 9 miliar dolar AS di luar negeri. “Bagaimana kita mengupayakan bahwa potensi ini agar bisa berwisata di Indonesia,” tutupnya. (801).