Denpasar, Balikonten.com – Serangkaian HUT ke 234, Pemerintah Kota Denpasar menggelar Parade Kesenian Palegongan Revitalisasi dan Pengembangan Berbasis Tradisi.
Kegiatan itu secara resmi telah dibuka pada Kamis (24/2) di Dharma Negara Alaya.
Pembukaan dihadiri Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara bersama Ketua TP. PKK Kota Denpasar, Ny. Sagung Antari Jaya Negara serta Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa.
Ini dilaksanakan sebagai upaya mendukung pemajuan kebudayaan serta melestarikan kesenian Palegongan di Kota Denpasar.
Pada gelaran hari pertama, pelaksanaan Parade menghadirkan enam Sekehe Palegongan.
Yakni Sekehe Palegongan Lestari Budaya Banjar Meranggi, Kesiman, Sekehe Pelagongan Merdu Komala, Banjar Binoh Kelod, Sekehe Palegongan Pura Luhur Kanda Pat Sari, Banjar Pondok Peguyangan, Sekehe Palegongan Banjar Kaja Sesetan, Sekehe Palegongan Bandhana Eka, Pura Tambangan Badung Pemecutan dan Sekehe Palegongan Bandhana Sidhi Gurnita Desa Adat Sidakarya.
Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara usai pembukaan menjelaskan, Kesenian Tari dan Tabuh Palegongan adalah kesenian Bali adiluhung yang merupakan salah satu hasil pencapaian puncak kreatifitas seni pertunjukan Bali pada awal abad XIX.
Lebih lanjut dijelaskan, sebagai sebuah kesenian yang telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Dunia oleh United Nations Educational Scientific and Cultural Organization (UNESCO), maka 4 (empat) dimensi pada Undang-undang Pemajuan Kebudayaan Nomor 5 tahun 2017 wajib dilakukan sebagai bentuk kewajiban Pemerintah Kota Denpasar dalam mempertahankan predikat yang sudah diperoleh.
Karenanya, Pembinaaan, Pengembangan, Pemanfaatan dan Pelestarian kesenian Palegongan selalu mendapatkan perhatian penting dari Pemerintah Kota Denpasar.
“Sebagai tujuan akhirnya adalah kemanfaatan dari seluruh proses yang dilakukan ini dapat memiliki kemanfaatan bagi masyarakat. Untuk itu Program Padat Karya Berbasis Seni Budaya di Tahun 2022 ini di realisasikan melalui kegiatan Parade Kesenian Palegongan Revitalisasi dan Pengembangan Berbasis Tradisi,” jelasnya
Sementara, Kepala Dinas Kebudayaan Kota Denpasar, Raka Purwantara menambahkan, pelaksanaan Parade Kesenian Palegongan Revitalisasi dan Pengembangan Berbasis Tradisi menyasar 12 (Dua Belas) kantong kesenian palegongan yang ada diseluruh Kota Denpasar.
Nantinya, seluruh peserta akan menampilkan Tabuh Pategak Klasik dan atau pengembangan yang telah ada dan atau dibuat baru.
Selanjutnya juga akan ditampilkan Tari Palegongan Klasik yang telah direvitalisasi atau pengembangan/kreasi yang telah ada.
“Format atau bentuk pementasannya “Mebarung” dengan iringan yang diharapkan adalah gambelan palegongan yang merupakan ciri khas Kesenian Legong Klasik,” ujar Narta
Sementara untuk pengamatan difokuskan pada ciri khas gerak-gerak Tari Palegongan, kualitas teknik tari, struktur dan termasuk tata rias tata kostum palegongan.
Sedangkan fokus pengamatan tabuh maupun iringan tari difokuskan pada ciri khas barungan gamelan palegongan, teknik-teknik permainan lagu palegongan dan kualitas tekniknya.
“Harapan kami dengan kegiatan ini dapat mendukung program padat karya berbasis seni budaya serta melestarikan seni klasik palegongan di Kota Denpasar sebagai implementasi pemajuan kebudayaan,” pungkasnya. (red)