Hankam

Buntut Aktifitas Saat Nyepi di Buleleng, Dua Warga Sumber Klampok Diamankan

BULELENG, BALIKONTEN.COM – Aksi sejumlah warga di Desa Sumber Klampok saat Nyepi, Rabu 22 Maret 2023 berbuntut panjang.

 

 

Dua warga yang dinilai provokator kini diamankan di Polsek Grokgak, Buleleng. Mereka ditahan hingga ada putusan dari Desa Adat Sumber Klampok, PHDI dan Kepolisian.

 

 

Polda Bali dan Kepolisian Sektor Gerokgak, bersama Kesbangpol Buleleng, FKUB, PHDI, MUI, Kemenag Buleleng dan Bendesa Adat Sumber Klampok dan tokoh masyarakat langsung menggelar pertemuan pada Kamis 23 Maret 2023 di Polsek Gerokgak.

 

 

Ketua PHDI Kabupaten Buleleng, I Gde Made Metera menyebut pertemuan ini awalnya merupakan koordinasi, namun menjadi mediasi.

 

 

“Agar tidak merembet ke unsur SARA, kami koordinasikan langsung dengan MUI untuk segera meredakan situasi untuk mencegah potensi konflik yang lebih besar. Kemarin kita bisa dikendalikan umat karena sedang menjalani Catur Brata Penyepian. Tapi hari ini, takutnya ada warga yang menggeruduk ke sana, kami mencegah ini,” teran Metera yang saat itu juga didampingi Kepala Kesbangpol Buleleng Komang Kappa Tri Aryandono.

 

 

Kronologi peristiwa itu berawal dari, sejumlah warga yang hendak memancing ke pantai di kawasan Sumber Klampok. Setelah dilarang, terjadilah cekcok.

 

 

Tak berselang lama, tokoh warga Muslim setempat telah mengatasi dan warga yang awalnya berkeliaran telah kembali ke tempat masing-masing.

 

 

Metera menyayangkan adanya peristiwa tersebut. Karena menurutnya, Nyepi bukan hanya kepentingan umat Hindu di Bali, namun seluruh masyarakat yang ada di Bali.

 

 

“Kami diminta tanggapan soal ini, PHDI menilai bahwa Nyepi itu bukan doa untuk orang Hindu, itu untuk alam semesta, jadi semua agama didoakan melalui Nyepi,” terangnya.

 

 

“Pada saat sipeng itu orang Hindu melakukan Catur Brata Penyepian, sebenarnya memberi kesempatan alam semesta untuk tidak diganggu. Jadi kalau ada aktifitas itu, jadi terganggu,” sambungnya.

 

 

Sebagai tindak lanjut dari persoalan ini, Metera menyerahkan sepenuhnya kepada pihak berwenang.

 

 

“Kalau ada pelanggaran hukum, silakan aparat yang menangani, kami tidak mengintervensi. Kalau dari unsur adat, silakan dilakukan sanksi adat,” tegasnya. Pihaknya berharap peristiwa ini tidak terulang lagi.

 

 

Ketua PHDI Provinsi Bali I Nyoman Kenak turun langsung ke Buleleng. Dirinya mengapresiasi sepak terjang PHDI Buleleng, Kepolisian Gerokgak dan Desa Adat Sumber Klampok yang sigap mengatasi persoalan ini.

 

 

“Beberapa warga ada yang WA saya. Kaget juga melihat video itu. Lokasi di Denpasar dan di Buleleng. Saya segera koordinasi dengan Ketua PHDI Denpasar dan Buleleng. Pagi tadi saya sudah temui Ketua PHDI Denpasar Made Arka dan siangnya meluncur langsung ke Buleleng,” ungkapnya kepada wartawan melalui telepon, Kamis 23 Maret 2023.

 

 

Dirinya menegaskan, majelis umat lintas agama di Bali sejatinya telah sepakat bahwa toleransi dalam menjalani hari besar harus dikedepankan. Dia meyakini ini juga menjadi kesepakatan umat lintas agama di Bali, namun segelintir oknum malah berlaku berbeda.

 

 

Maka dia berharap seluruh masyarakat dapat mengendalikan diri untuk tercapainya toleransi yang imbang. (red)

 

IKUTI KAMI DI GOOGLE NEWS UNTUK INFORMASI LEBIH UPDATE

Shares: